Selasa, 11 Desember 2012

REVIEW 7: EKSISTENSI KOPERASI WANITA DI INDONESIA


REVIEW 7:
EKSISTENSI KOPERASI WANITA DI INDONESIA

Oleh :
AUZA DJAMIL HAKIM dan RIANA PANGGABEAN

Berisi :
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan

a.       Keberadaan Koperasi wanita di Indonesia dilihat dari:
-          Jumlah Koperasi
-          Jumlah Anggota Koperasi
-          Jenis Usaha Koperasi
-          Pelaksanaan RAT
-          Modal Koperasi
-          Volume Usaha
-          Sisa Hasil Usaha (SHU)
-          Umur koperasi
-          Jumlah Manajer
-          Jumlah karyawan dan
-          Keuangan/Solvabilitas tidak terlalu menonjol jika diagregasikan secara nasional
b.      Keberadaan wanita dilihat dari kualitasnya cukup memberikan arti terhadap sesama wanita baik dalam kesehatan, pendidikan, penyerapan tenaga kerja, pelayanan modal bagi anggota dan pelayanan kebutuhan pokok bagi masyarakat disekitarnya. Khusus dalam pengentasan kemiskinan koperasi wanita mempunyai kiat khusus dalam memberikan penyuluhan bagi usaha yang sangat mikro.
c.       Keberadaan koperasi yang berkaitan dengan lingkungan sekitar mampu memberikan      bantuan kepada sesama yang miskin dalam arti luas termasuk ketertindasan dalam hal biologis dan sosial melalui pendidikan, konsultasi, pendampingan dan memberikan advokasi.
d.      Keberdaan Koperasi wanita cukup besar dampaknya terhadap ketidakadilan gender, kesehatan, reproduksi, busung lapar, penyakit menular dan sanitasi.
e.       Koperasi wanita cukup eksis dalam membantu Pemerintah mengatasi masalah-masalah nasional seperti kesehatan, pendidikan, pengangguran dan perluasan pelayanan permodalan bagi masyarakat kecil.
f.       Wanita memiliki keunggulan khususnya dalam pengelolaan koperasi Keunggulan tersebut mewujud dalam keuletan, kejujuran dan ketelitian dalam menangani berbagai dinamika persoalan kopwan.
g.       Dalam konteks kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan keluarga, peranan wanita sangat penting, karena koperasi dapat menjadi salah satu wadah yang sangat strategis untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga, disamping kegiatan koperasi juga dapat dijadikan sebagai media aktualisasi diri wanita.
h.      Wanita dan koperasi memiliki kaitan yang penting karenanya perlu ditingkatkan peranannya secara terus menerus dengan beberapa alasan yaitu: (a) wanita merupakan aktor yang penting dalam kaitan dengan program pengentasan kemiskinan, (b) wanita merupakan aktor penting dan terlibat langsung dalam kaitan dengan peningkatan kesejahteraan keluarga, dan (c) wanita sebagai individu membutuhkan media dalam kaitan dengan aktualisasi diri agar dapat berperan lebih besar dari sekedar sebagai ibu rumah tangga.
 2. Saran-Saran
a)      Perlu dikembangkan koperasi wanita di Indonesia
b)      Perlu dikembangkan program yang berkaitan dengan pemberdayaan usaha mikro karena kopwan mampu melaksanakan melalui metoda dan manajemen kewanitaannya.
c)      Perlu ditingkatkan peranan wanita secara terus menerus melalui pendidikan non formal dan kegiatan social lainnya.



Nama         : Wiwi Kusmiarti
NPM          : 27211460
Kelas         : 2EB09
Tahun        : 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar