Sabtu, 29 Oktober 2011

Konsep Nilai Waktu Dari Uang


BAB 8

NILAI YANG AKAN DATANG

Konsep nilai waktu yang akan datang bertujuan untuk mengitung nilai majemuk (compound value) yang akan diterima pada periodwe n atas nilai yang dimiliki sekarang dengan menggunakan tingkat suku bunga tertentu sebagai tolok ukur penilaian.

a. Periode Tunggal (Single Amount)
            Periode ini digunakan untuk menghitung nilai yang akan datang (future value) yang nilainya hanya satu (tidak kontinu).

Future value (Fn)= Po (1+i)ⁿ
Future value= Po (FVIFi; n)
Dengan keterangan:
Po= nilai dalam rupiah sekarang ini
Fn= nilai dalam rupiah pada akhir periode n
n = periode
i = tingkat bunga (discount rate)

b. Nilai majemuk dengan pembayaran tetap (Future value annuity)
            Nilai majemuk dari suatu anuitas merupakan deretan dari pembayaran dengan jumlah yang sama selama beberapa periode dengan tingkat bunga tertentu atau digunakan untuk menghitung future value yang nilainya lebih dari satu (kontinu).

Future valuue (Fn) = [(1+i)ⁿ-1 ]  A
                             i

Dengan keterangan:
A = angsuran/ annuity
Fn = pokok nilai/ jumlah majemuk
i = tingkat jumlah (per periode pembayaran)
n =  total periode pambayaran


NILAI WAKTU SEKARANG (Present Value)

Konsep nilai waktu sekarang merupakan nilai ekuivalen saat ini dai arus kas dimasa yang akan datang, yang prosesnya dilakukan secara discounting. Present value sangat penting karena merupakan dasar dari penilaian investasi.

a. Periode Tunggal (Single Amount)
            Periode ini digunakan untuk menghitung present value yang nilainya hanya 1 (tidak kontinu).



b. Present value dengan angsuran tetap selama periode (Present Value Annuity)
            Sebagaimana future value, present value juga memiliki model dengan angsuran tetap selama periode atau digunakan untuk menghitung present value yang nilainya lebih dari 1 (kontinu).

c. Present Value Perpetuity (PVP)
            Digunakan untuk mnghitung present value annuity yang umumnya tak terhingga. Contoh itu adalah saham preferen (preffered stock) atau obligasi (bonds).

NILAI MASA DATANG DAN NILAI SEKARANG
Faktor bunga nilai sekarang PVIF(r,n) yaitu persamaan untuk diskonto dalam mencari nilai sekarang merupakan kebalikan dari faktor bunga nilai masa depan FVIF(r,n) untuk kombinasi r dan n yang sama.
FV = Ko (1 + r) ^n
Keterangan :
FV        = Future Value / Nilai Mendatang
Ko        = Arus Kas Awal
r           = Rate / Tingkat Bunga
^n        = Tahun Ke-n (dibaca dan dihitung pangkat n).

ANNUITAS
Anuitas dalam teori keuangan adalah suatu rangkaian penerimaan atau pembayaran tetap yang dilakukan secara berkala pada jangka waktu tertentu. Contohnya adalah bunga yang diterima dari obligasi atau dividen tunai dari suatu saham preferen.
Ada dua jenis anuitas:
  1. Anuitas biasa (ordinary) adalah anuitas yang pembayaran atau penerimaannya terjadi pada akhir periode
  2. Anuitas jatuh tempo (due) adalah anuitas yang pembayaran atau penerimaannya dilakukan di awal periode.

ANUITAS BIASA
Merupakan anuitas yang pembayaran atau penerimaannya terjadi pada akhir periode.
ANUITAS TERHUTANG
Anuitas terhutang adalah anuitas yang pembayarannya dilakukan pada setiap awal interval. Awal interval pertama merupakan perhitungan bunga yang pertama dan awal interval kedua merupakan perhitungan bunga kedua dan seterusnya.

NILAI SEKARANG ANUITAS
            Anuitas nilai sekarang adalah sebagai  nilai i anuitas majemuk saat ini dengan pembayaran atau penerimaan periodik dan n sebagai jangka waktu anuitas.

PVAn =  A1 [(S (1+i) n ] = A1 [ 1 – {1/ (1+ i)n /i } ]


NILAI SEKARANG DARI ANUITAS TERHUTANG

Berguna untuk mengukur setiap pembayaran yang maju satu periode atau pembayaran pada awal tahun dengan menggunakan formulasi :
An (Anuitas Terhutang) = PMT (PVIFAk,n)(1+k)

ANUITAS ABADI

            Anuitas dengan jangka waktu yang tidak terbatas.

NILAI SEKARANG DAN SERI PEMBAYARAN YANG TIDAK RATA

Dalam pengertian anuitas tercakup kata jumlah yang tetap, dengan kata lain anuitas adalah arus kas yang sama di setiap periode. Persamaan umum berikut ini bisa digunakan untuk mencari nilai sekarang dari seri pembayaran yang tak rata:
Nilai sekarang anuitas abadi = pembayaran/tingkat diskonto = PMT/r

PERIODE KEMAJEMUKAN TENGAH TAHUNAN ATAU PERIODE LAINNYA
            Bunga majemuk tahunan adalah proses aritmatika untuk menentukan nilai akhir dari arus khas atau serangkaian arus kas apabila suku bunga ditambahkan satu kali dalam setahun. Sedangkan bunga majemuk setengah tahunan adalah proses aritmatika untuk menentukan nilai akhir dari arus khas atau serangkaian arus kas apabila suku bunga ditambahkan dua kali dalam setahun.

AMORTISASI PINJAMAN
            Adalah suatu pinjaman yang dibayar kembali dengan jumlah pembayaran yang sama besar setiap periode selama jangka waktunya.

Rabu, 19 Oktober 2011

Manajemen Produksi


BAB 7


PERKEMBANGAN MANAJEMEN PRODUKSI
Manajemen produksi berkembang setelah manusia menghasilkan barang dan jasa. Pesatnya perkembangan manajemen produksi terjadi berkat dorongan dari beberapa faktor yang menunjang, yaitu:
1. Adanya pembagian kerja (division of labour) dan spesialisasi
2. Revolusi Industri
3. Perkembangan alat dan teknologi yang mencakup penggunaan komputer
4. Perkembangan ilmu dan metode kerja yang mencakup metode ilmiah, hubungan antarmanusia, dan model keputusan.
1. Pembagian Kerja dan Spesialisasi
Perkembangan manajemen produksi ditandai dengan usaha untuk meningkatkan hasil melalui pembagian kerja (division of labour). Agar produksi efektif dan efisien, produsen hendaknya menggunakan metode ilmiah (scientific methods) dan alas-alas manajemen. Pembagian kerja memungkinkan dicapainya tingkat dan kualitas produksi yang lebih baik bila disertai dengan pengelolaan yang baik. Pekerjaan yang semula terkonsentrasi pada satu pihak dapat dibagikan untuk ditangani oleh pihak-pihak lainnya, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik pada waktu yang telah ditentukan.
Spesialisasi kerja memungkinkan peningkatan keahlian seseorang. Dan makin meningkatnya keahlian membuat yang bersangkutan dapat menyelesaikan pekerjaan dalam waktu lebih singkat, dengan kualitas lebih baik. Ini akan mengurangi biaya produksi sehingga memungkinkan untuk lebih bertahan dalam persaingan pasar. Kondisi ini juga memungkinkan tercapainya tingkat produksi yang lebih tinggi pada tiap satuan waktu tertentu.
2. Revolusi Industri
Pada dasarnya revolusi industri merupakan peristiwa penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin. Revolusi Industri di Inggris tidak berdiri sendiri, melainkan merupakan proses yang berkaitan dengan bebagai permasalahan sosial ekonomi, budaya, dan politik yang
luas. Revolusi itu merupakan perubahan dan pembaharuan radikal dan cepat di hidang perdagangan, industri, dan teknik di Eropa.
Dampak perkembangan industrinya terlihat pada pengusaha yang memiliki modal besar. Kehidupan perdagangan terus meningkat, tetapi para pengusaha kecil dengan peralatan kerja kuno menjadi terdesak. Perkembangan industri sebagai hasil revolusi terlihat pada:
1. Bertambahnya penggunaan mesin
2. Efisiensi produksi batubara, besi, dan baja
3. Pembangunan jalan kereta api, alat transportasi, dan alat komunikasi lainnya
4. Meluasnya sistem perbankan dan perkreditan
Industrialisasi ini berhasil meningkatkan pengolahan hasil produksi yang melebihi kebutuhan sendiri, sehingga membutuhkan aktivitas pemasaran.
3. Perkembangan alat dan teknologi
Akhir-akhir ini manajer produksi banyak memberi perhatian pada perkembangan teknologi canggih. Terdapat perubahan yang drastis atau radikal dalam penggunaan alat dan teknologi produksi seperti penggunaan robot, alat perkantoran yang otomatis, dan lain-lain. Pada banyak hal, manajer produksi mengintegrasikan teknologi canggih ini ke dalam bisnisnya.
4. Perkembangan ilmu dan metode kerja dalam era manajemen ilmiah
Penggunaan metode ilmiah dalam mengkaji pekerjaan (work studies) memungkinkan ditemukannya metode kerja terbaik dengan pendekatan sebagai berikut:
1. Pengamatan (observasi) atas metode kerja yang berlaku
2. Pengamatan terhadap metode kerja yang lebih baik melalui pengukuran dan analisis ilmiah
3. Pelatihan pekerja dengan metode baru
4. Pemanfaatan umpan balik dan pengelolaan atas proses kerja

PENGERTIAN MANAJEMEN PRODUKSI

Manajemen Produksi yaitu kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan dengan menggunakan /koordinasi kegiatan orang lain.

Organisasi yaitu alat untuk mencapai tujuan dalam manajemen.

Manajemen Produksi yaitu kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya.

PENGERTIAN PRODUKSI

Produksi adalah upaya atau kegiatan untuk menambah nilai pada suatu barang. Arah kegiatan ditujukan kepada upaya-upaya pengaturan yang sifatnya dapat menambah atau menciptakan kegunaan (utility) dari suatu barang atau mungkin jasa. untuk melaksanakan kegiatan produksi tersebut tentu saja perlu dibuat suatu perencanaan yang menyangkut apa yang akan diproduksi, berapa anggarannya dan bagaimana pengendalian / pengawasannya. Bahkan harus perlu difikirkan, kemana hasil produksi akan didistribusikan, karena pendistribusian dalam bentuk penjualan hasil produksi pada akhirnya merupakan penunjang untuk kelanjutan produksi. Pada hakikatnya kegiatan produksi akan dapat dilaksanakan bila tersedia faktor-faktor produksi, antara lain yang paling pokok adalah berupa orang / tenaga kerja, uang / dana, bahan-bahan baik bahan baku maupun bahan pembantu dan metode.

PROSES PRODUKSI

Proses diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik bagaimana sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada diubah untuk memperoleh suatu hasil. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa (Assauri, 1995).
Proses juga diartikan sebagai cara, metode ataupun teknik bagaimana produksi itu dilaksanakan. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan danan menambah kegunaan (Utility) suatu barang dan jasa. Menurut Ahyari (2002) proses produksi adalah suatu cara, metode ataupun teknik menambah keguanaan suatu barang dan jasa dengan menggunakan faktor produksi yang ada.
Melihat kedua definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa proses produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia.
Jenis-Jenis Proses Produksi
Jenis-jenis proses produksi ada berbagai macam bila ditinjau dari berbagai segi. Proses produksi dilihat dari wujudnya terbagi menjadi proses kimiawi, proses perubahan bentuk, proses assembling, proses transportasi dan proses penciptaan jasa-jasa adminstrasi (Ahyari, 2002). Proses produksi dilihat dari arus atau flow bahan mentah sampai menjadi produk akhir, terbagi menjadi dua yaitu proses produksi terus-menerus (Continous processes) dan proses produksi terputus-putus (Intermettent processes).
Perusahaan menggunakan proses produksi terus-menerus apabila di dalam perusahaan terdapat urutan-urutan yang pasti sejak dari bahan mentah sampai proses produksi akhir. Proses produksi terputus-putus apabila tidak terdapat urutan atau pola yang pasti dari bahan baku sampai dengan menjadi produk akhir atau urutan selalu berubah (Ahyari, 2002).
Penentuan tipe produksi didasarkan pada faktor-faktor seperti: (1) volume atau jumlah produk yang akan dihasilkan, (2) kualitas produk yang diisyaratkan, (3) peralatan yang tersedia untuk melaksanakan proses. Berdasarkan pertimbangan cermat mengenai faktor-faktor tersebut ditetapkan tipe proses produksi yang paling cocok untuk setiap situasi produksi. Macam tipe proses produksi dari berbagai industri dapat dibedakan sebagai berikut (Yamit, 2002):
Proses produksi terus-menerus
Proses produksi terus-menerus adalah proses produksi barang atas dasar aliran produk dari satu operasi ke operasi berikutnya tanpa penumpukan disuatu titik dalam proses. Pada umumnya industri yang cocok dengan tipe ini adalah yang memiliki karakteristik yaitu output direncanakan dalam jumlah besar, variasi atau jenis produk yang dihasilkan rendah dan produk bersifat standar.
Proses produksi terputus-putus
Produk diproses dalam kumpulan produk bukan atas dasar aliran terus-menerus dalam proses produk ini. Perusahaan yang menggunakan tipe ini biasanya terdapat sekumpulan atau lebih komponen yang akan diproses atau menunggu untuk diproses, sehingga lebih banyak memerlukan persediaan barang dalam proses.
Proses produksi campuran
Proses produksi ini merupakan penggabungan dari proses produksi terus-menerus dan terputus-putus. Penggabungan ini digunakan berdasarkan kenyataan bahwa setiap perusahaan berusaha untuk memanfaatkan kapasitas secara penuh.

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN PRODUKSI

Dilihat dari kondisi keputusan yang harus diambil, dibedakan menjadi
1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko
3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.
Bidang Produksi Mempunyai 5 Tanggung Jawab keputusan Utama, yaitu :
1. Proses
2. Kapasitas
3. Persediaan
4. Tenaga Kerja
5. Mutu/Kualitas

RUANG LINGKUP MANAJEMEN PRODUKSI

Manajemen Produksi
Manajemen produksi adalah salah satu cabang manajemen yang kegiatannya mengatur agar dapat menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang dan jasa. Untuk mengatur kegiatan ini, perlu dibuat keputusan-keputusan yang berhubungna dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan apa yang direncanakan. Dengan demikian, manajemen produksi menyangkut pengambilan keputusan yang berhubungan dengan proses produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.
Tugas dari manajemen produksi ada dua yakni
1. Merancang system produksi
2. Mengoperasikan suatu system produksi untuk memenuhi persyaratan produksi yang ditentukan.
Proses produksi meliputi :
1. Proses ekstraktif, contoh pertambangan batu bara, pertambangan timah.
2. Proses fabrikasi, contoh perusahaan mebel, perusahaan tas.
3. Proses analitik, contoh minyak bumi diproses menjadi bensin, solar dan kerosin.
4. Proses sintetik, contoh proses pembuatan obat, pengolahan baja.
5. Proses perakitan, contoh perusahaan televisi, perusahaan industry mobil dan motor.
6. Proses penciptaan jasa-jasa administrasi, contoh lembaga konsultasi dalam bidang administrasi keuangan.
Ruang lingkup manajemen produksi
1. Perencanaan system produksi
2. Perencanaan operasi dan system pengendalian produksi


FUNGSI DAN SISTEM PRODUKSI DAN OPERASI

Fungsi Produksi Dan Operasi
  • Proses produksi dan operasi.
  • Jasa-jasa penunjang pelayanan produksi.
  • Perencanaan.
  • Pengendalian dan pengawasan.

Pengertian Sistem Produksi :

Wahana yang dipakai untuk mengubah masukan-masukan sumberdaya untuk menciptakan barang dan jasa. Ada tiga macam sistem dalam proses produksi :
  • Proses produksi yang kontinyu
  • Proses produksi terputus-putus
  • Proses produksi bersifat proyek

LOKASI DAN LAY OUT PABRIK

Penentuan Lokasi Pabrik Manajemen perusahaan dalam memilih lokasi pabrik didasarkan pada beberapa macam alternatif. Tahap-tahap dalam pemilihan lokasi pabrik terdiri dari pengumpulan data, menganalisa data yang masuk, menentukan urutan alternatif lokasi yang dipilih dan menentukan lokasi pabrik yang dipilih. Penentuan metode pemilihan lokasi pabrik didasarkan pada faktor rating, analisa ekonomis, dan analisa volume biaya.

Penentuan Layout Pabrik Sebagaimana diketahui bahwa layout yang dipergunakan dalam sebuah pabrik akan mempunyai pengaruh langsung terhadap tingkat produktivitas perusahaan. Oleh karena itu penentuan layout pabrik harus disesuaikan dengan kondisi perusahaan. Untuk menentukan layout pabrik dengan baik, maka perlu diadakan persiapan-persiapan yang matang, diantaranya, Pertama, data yang diperlukan meliputi jumlah dan jenis produk, komponen produk, urutan pelaksanaan proses produksi, mesin dan peralatan informasi mesin, instalasi yang diperlukan, luas gedung dan perbandingan perencanaan layout. Kedua, analisis urutan operasi dan Ketiga Teknik kesimbangan kapasitas.

Kamis, 13 Oktober 2011

Pemasaran


BAB 6

PENGERTIAN PASAR DAN PEMASARAN

-Pasar adalah tempat bertemunya antara kekuatan permintaan dan penawaran untuk membentuk suatu harga.
-Pemasaran merupakan usaha untuk mengiklankan produk dan jasa pada para pelanggan potensial. Pemasaran digunakan untuk menciptakan pelanggan, memelihara pelanggan, dan memuaskan pelanggan. Karena sifatnya yang terfokus pada pelanggan, maka bisa disimpulkan bahwa manajemen pemasaran merupakan komponen utama dari manajemen bisnis.

JENIS-JENIS PASAR

jenis pasar menurut bentuk kegiatannya. Menurut dari bentuk kegiatannya pasar dibagi menjadi 2 yaitu pasar nyata ataupun pasar tidak nyata(abstrak).  Maka kita lihat penjabaran berikut ini:
-Pasar Nyata.
Pasar nyata adalah pasar diman barang-barang yang akan diperjual belikan dan dapat dibeli oleh pembeli. Contoh pasar tradisional dan pasar swalayan.
-Pasar Abstrak.
Pasar abstrak adalah pasar dimana para pedagangnya tidak menawar barang-barang yang akan dijual dan tidak membeli secara langsung tetapi hanya dengan menggunakan surat dagangannya saja. Contoh pasar online, pasar saham, pasar modal dan pasar valuta asing.
Jenis pasar menurut cara transaksinya. Menurut cara transaksinya, jenis pasar dibedakan menjadi pasar tradisional dan pasar modern.
-Pasar Tradisional
Pasar tradisional adalah pasar yang bersifat tradisional dimana para penjual dan pembeli dapat mengadakan tawar menawar secar langsung. Barang-barang yang diperjual belikan adalah barang yang berupa barang kebutuhan pokok.
-Pasar Modern
Pasar modern adalah pasar yang bersifat modern dimana barang-barang diperjual belikan dengan harga pas dan denganm layanan sendiri. Tempat berlangsungnya pasar ini adalah di mal, plaza, dan tempat-tempat modern lainnya.
Jenis – Jenis Pasar menurut jenis barangnya. Beberapa pasar hanya menjual satu jenis barang tertentu , misalnya pasar hewan,pasar sayur,pasar buah,pasar ikan dan daging serta pasar loak.
Jenis – Jenis Pasar menurut keleluasaan distribusi. Menurut keluasaan distribusinya barang yang dijual pasar dapat dibedakan menjadi:
  • Pasar Lokal
  • Pasar Daerah
  • Pasar Nasional dan
  • Pasar Internasional
KONSEP PEMASARAN
a.          Konsep Pengeluaran
Konsep Pengeluaran adalah berasaskan kepercayaan bahawa pengguna lebih berminat membeli produk yang berharga murah serta mudah diperolehi.
b.          Konsep Produk
Konsep Produk adalah berasaskan kepada prinsip bahawa pengguna akan menghargai dan lebih mengutamakan produk yang menawarkan kualiti, prestasi dan ciri-ciri inovatif yang terbaik.
c.          Konsep Jualan
Konsep Jualan  berorientasikan menjual produk melalui kaedah pemasaran yang lebih agresif.  Industri yang memilih konsep ini percaya bahawa pengguna mempunyai minat yang rendah untuk membeli produknya serta tidak akan membeli produk dengan mencukupi sebagaimana diharapkan sekiranya tidak didorong.  
d.           Konsep Pemasaran
Konsep Pemasaran berbeza dengan tiga konsep yang dinyatakan di atas. Konsep ini berorientasikan memenuhi keperluan dan kemahuan pengguna dengan efektif, sedangkan tiga konsep sebelumnya berorientasikan kepentingan industri untuk menjual produk.   
e.          Konsep Kesejahteraan
Konsep Kesejahteraan adalah langsungan daripada Konsep Pemasaran di mana ia ditambah dengan unsur-unsur  kepekaan industri terhadap kesejahteraan pengguna serta masyarakat keseluruhan. Ianya berasaskan prinsip bahawa industri mempunyai tanggunjawab sosial yang perlu dipenuhi dalam masa ia bertindak   mencapai objektifnya. 
MANAJEMEN PEMASARAN
Manajemen Pemasaran adalah salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya, untuk berkembang, dan untuk mendapatkan laba.
Keadaan Permintaan Dan Tugas Pasar
Ada delapan keadaan permintaan yang berbeda-beda, pada tiap keadaan ada tugas tertentu yang harus dilakukan manajemen pemasaran.
-Permintaan negatif (negative demand): Tugas pemasar adalah menganalisis mrngapa pasar tidak menyukai produk, dan apakah suatu program pemasaran dapat mengubah kepercayaan dan sikap pasar melalui perancangan kembali produk, harga yang lebih rendah dan promosi yang lebih positif.
-Tidak ada permintaan (no demand): konsumen dapat saja tidak tertarik terhadap produk yang ditawarkan karena merasa tidak memiliki kepentingan terhadap manfaatnya.
-Permintaan Terpendam (latent demand): Tugas pemasar adalah mengukur besarnya pasar potensial ini dan mengembangkan barang serta jasa yang akan memuaskan permintaan terhadap produk tersebut.
-Permintaan yang menurun (falling demand): setiap organisasi cepat atau lambat, menghadapi menurunnya permintaan terhadap satu atau lebih produknya.
-Permintaan yang Tidak Teratur (irregular demand):  banyak organisasi menghadapi permintaan yang berubah-ubah menurut musim, hari, atau bahkan jam. Sehingga penggunaan kapasitas pun menjadi berkurang, menganggur, atau bahkan berlebihan.
-Permintaan penuh (full demand): suatu organisasi menghadapi permintaan penuh apabila organisasi itu puas terhadap volume usaha atau hasil, terutama menyangkut jumlah permintaan yang diharapkannya.
- Permintaan yang berlebihan (unwholesome demand): produk-produk yang tidak sehat akan memunculkan upaya yang terorganisasi untuk mengurangi atau mencegah penggunaannya, seperti publikasi yang dilakukan untuk mengurangi bahkan menolak penjualan rokok, obat bius, dll.
Falsafah manajemen Pemasaran
Ada 5 (lima) konsep pemasaran yang dilakukan organisasi untuk
menjalankan pemasaran mereka :
1.  Konsep Produksi:
Falsafah yang menyatakan bahwa konsumen akan menyukai
produk-produk yang tersedia dan selaras dengan kemampuan,
dan manajemen sebaiknya memusatkan perhatian pada
peningkatan efisiensi produksi dan distribusi.
2.  Konsep Produk:
Gagasan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang
menawarkan mutu, kinerja dan penampilan terbaik dan bahwa
suatu organisasi sebaiknya mencurahkan tenaganya untuk
melakukan perbaikan produk secara berkesinambungan.
3. Konsep Penjualan:
Gagasan bahwa konsumen tidak akan membeli cukup produk perusahaan, kecuali jika perusahaan tersebut melakukan upaya-upaya penjualan dan promosi yang gencar.
4. Konsep Pemasaran
Falsafah manajemen pemasaran yang menyatakan bahwa pencapaian tujuan-tujuan organisasional bergantung pada penetapan kebutuhan dan keinginan dari pasar sasaran dan penyampaian kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan lebih efisien dibandingkan dengan pesaing.
5. Konsep Pemasaran Kemasyarakatan.
Gagasan bahwa organisasi sebaiknya menentukan kebutuhan
keinginan dan minat dari pasar sasaran dan mengirimkan
kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan lebih efisien dari
pada pesaing sedemikian rupa sehingga mampu memelihara atau
meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran adalah empat komponen dalam pemasaran yang terdiri dari 4P yakni
-Product (produk): Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan .
-Price (harga): harga adalah sebuah nilai pengganti yang harus dibayarkan seseorang, saat mendapatkan produk yang memiliki manfaat untuknya.
-Place (tempat, termasuk juga distribusi): tempat (place) adalah lokasi dan saluran , yang digunakan.
-Promotion (promosi): Promosi adalah bentuk komunikasi pemasaran yang berupa aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk dan mengingatkan pasar atas perusahaan atau produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal kepada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. (tjiptono. 2000:219)

Tujuan Sistem Pemasaran

Tujuan pemasaran adalah agar produk sampai ke tangan konsumen. Setiap produsen menginginkan barang dan jasa yang diproduksi dengan biaya yang tidak murah dapat segera sampai ketangan konsumen dan memberikan keuntungan dalam prosesnya. Guna meraih tujuan ini, maka digunakan mekanisme pasar atau pemasaran. Mekanisme yang dilakukan adalah melalui pasar, yakni tempat pertemuan penawaran dan permintaan yang akan menyebabkan terjadinya harga.

Pendekatan Dalam Mempelajari Pemasaran

TUJUAN SISTEM PEMASARAN
Ada empat alternatif dari sistem pemasaran yaitu :
-Memaksimumkan Konsumsi
-Pekerjaan pemasaran adalah memudahkan dan
merangsang konsumsi maksimum, akhirnya
menciptakan produksi, kesempatan kerja, dan
kemakmurkan maksimum
-Memaksimumkan Kepuasan konsumen
-Tujuan sistem pemasaran lain adalah
memaksimumkan kepuasan konsumen, bukan
konsumsi. Tetapi mengukur kepuasan konsumen
tidak mudah ; belum adanya tolak ukur kepuasan dari
produk pada individu, kepuasan dari produk atau jasa
yang baik diimbangi oleh kejelekkan dari pencemaran
lingkungan, kepuasan yg diterima sesorang
tergantung dari sedikitnya orang lain memiliki barang
tersebut.
-Memaksimumkan Mutu Hidup






Minggu, 09 Oktober 2011

Manajemen Dan Organisasi

BAB 5

MANAJEMEN

-Pengertian dan Peranan Manajemen

PENGERTIAN:
Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan Pengertian manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.

Ricky W. Griffin mendefinisikan Pengertian manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.Istilah manajemen, terjemahannya dalam bahasa Indonesia hingga saat ini belum ada keseragaman.

Definisi  manajemen yg dikemukakan  oleh Daft (2003:4) sebagai berikut: “Management is the attainment of organizational goals in an effective and efficient manner through planning organizing leading and controlling organizational resources”. Pendapat tersebut kurang lbh mempunyai arti bahwa manajemen merupakan pencapaian tujuan organisasi dgn cara yg efektif dan efisien lewat perencanaan pengorganisasian pengarahan dan pengawasan sumberdaya organisasi.

Plunket dkk.(2005:5) mendefinisikan manajemen sebagai “One or more managers individually and collectively setting and achieving goals by exercising related functions (planning organizing staffing leading and controlling) and coordinating various resources (information materials money and people)”. Pendapat tersebut kurang lbh mempunyai arti bahwa manajemen merupakan satu atau lbh manajer yg secara individu maupun bersama-sama menyusun dan mencapai tujuan organisasi dgn melakukan fungsi-fungsi terkait (perencanaan pengorgnisasian penyusunan staf pengarahan dan pengawasan) dan mengkoordinasi berbagai sumber daya (informasi material uang dan orang).

Lewis dkk.(2004:5) mendefinisikan Pengertian manajemen sebagai: “the process of administering and coordinating resources effectively and efficiently in an effort to achieve the goals of the organization.” Pendapat tersebut kurang lbh mempunyai arti bahwa manajemen merupakan proses mengelola dan mengkoordinasi sumber daya-sumber daya secara efektif dan efisien sebagai usaha utk mencapai tujuan organisasi.

Menurut Mary Parker Follet yg dikutip oleh Handoko (2000:8) manajemen merupakan seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini mengandung arti bahwa para manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain utk melaksanakan berbagai tugas yg mungkin diperlukan.


Pendapat lain menjelaskan :
Manajemen : “keahlian untuk menggerakan orang untuk melakukan suatu pekerjaan” (the art of getting thing done through people) (Lawrence A. Appley, American Management Association)

Manajemen : “seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengontrolan dari pada “human and natural resources” untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu”.(oey Liang Gie, Guru besar manajemen UI)

Manajemen sebagai “proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan : perencanaan, pengorganisasian, menggerkan dan pengawasan yang dialkukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia serta sumber-sumber lain”. (George R. Terry, Ph.D)

-PERANAN:
Selain kategori besar dari fungsi manajemen, manajer pada berbagai tingkat hirarki mengisi peran manajerial yang berbeda. Peran ini dikategorikan oleh peneliti Henry Mintzberg, dan mereka dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis utama: decisional, interpersonal, dan informasi.

PERAN DECISIONAL

peran Decisional memerlukan manajer untuk merencanakan strategi dan memanfaatkan sumber daya. Ada empat peran spesifik yang decisional. Peran pengusaha memerlukan manajer untuk menetapkan sumber daya untuk mengembangkan barang yang inovatif dan jasa, atau untuk mengembangkan bisnis. Sebagian besar peran ini akan diselenggarakan oleh manajer tingkat atas, meskipun manajer menengah dapat diberikan beberapa kemampuan untuk membuat keputusan tersebut. Penangan gangguan mengoreksi masalah tak terduga yang dihadapi organisasi dari lingkungan internal atau eksternal. Manajer di semua tingkatan dapat mengambil peran ini. Misalnya, pertama-line manajer dapat memperbaiki masalah menghentikan jalur perakitan atau manajer tingkat menengah mungkin mencoba untuk mengatasi setelah terjadinya perampokan toko. Top manajer lebih mungkin untuk menghadapi krisis besar, seperti membutuhkan penarikan produk cacat. Peran decisional ketiga, yaitu pengalokasi sumber daya, menentukan yang melibatkan unit kerja yang akan mendapatkan sumber daya. Top manajer cenderung membuat besar, keputusan anggaran secara keseluruhan, sementara mangers menengah dapat membuat alokasi yang lebih spesifik. Dalam beberapa organisasi, manajer pengawas bertanggung jawab untuk menentukan alokasi untuk menaikkan gaji karyawan. Akhirnya, negosiator bekerja dengan orang lain, seperti pemasok, distributor, atau serikat buruh, untuk mencapai kesepakatan mengenai produk dan jasa. Pertama-tingkat manajer dapat bernegosiasi dengan karyawan tentang isu-isu kenaikan gaji atau jam lembur, atau mereka dapat bekerja dengan manajer pengawasan lainnya bila diperlukan sumber daya harus dibagi. manajer Tengah juga bernegosiasi dengan manajer lain dan cenderung untuk bekerja untuk mengamankan harga yang diinginkan dari pemasok dan distributor. Top manajer bernegosiasi tentang isu-isu yang lebih besar, seperti kontrak kerja, atau bahkan merger dan akuisisi perusahaan lain.

PERAN INTERPERSONAL

peran interpersonal memerlukan manajer untuk mengarahkan dan mengawasi karyawan dan organisasi. boneka ini biasanya seorang manajer menengah atas. manajer ini dapat berkomunikasi tujuan organisasi masa depan atau panduan etika bagi karyawan dengan pertemuan perusahaan. Seorang pemimpin bertindak sebagai contoh bagi karyawan lainnya untuk mengikuti, memberikan perintah dan arahan kepada bawahan, membuat keputusan, dan memobilisasi dukungan karyawan. Manajer harus menjadi pemimpin di semua tingkat organisasi; sering rendah tingkat manajer melihat ke manajemen puncak untuk contoh kepemimpinan. Dalam peran penghubung, palungan harus mengkoordinasikan pekerjaan orang lain di unit kerja yang berbeda, membangun aliansi antara lain, dan bekerja sumber daya untuk berbagi. Peran ini sangat penting bagi manajer menengah, yang sering harus bersaing dengan manajer lain untuk sumber daya yang penting, namun harus menjaga hubungan yang sukses bekerja dengan mereka untuk jangka waktu yang lama.

PERAN INFORMASI

Informational peran adalah mereka di mana para manajer mendapatkan dan mengirimkan informasi. Peran ini telah berubah secara dramatis sebagai teknologi telah meningkat. Monitor mengevaluasi kinerja orang lain dan mengambil tindakan korektif untuk meningkatkan kinerja itu. Monitor juga mengawasi perubahan lingkungan dan di dalam perusahaan yang dapat mempengaruhi kinerja individu dan organisasi. Pemantauan terjadi pada semua tingkat manajemen, meskipun manajer di tingkat yang lebih tinggi organisasi lebih mungkin untuk memantau ancaman eksternal terhadap lingkungan dibandingkan tengah atau manajer lini pertama. Peran penyebar mensyaratkan bahwa manajer memberitahu karyawan perubahan yang mempengaruhi mereka dan organisasi. Mereka juga mengkomunikasikan visi dan tujuan perusahaan.

Manajer di setiap tingkat menyebarkan informasi kepada orang-orang di bawah mereka, dan banyak informasi ini menetes alam dari atas ke bawah. Akhirnya, juru bicara berkomunikasi dengan lingkungan eksternal, dari iklan perusahaan barang dan jasa, untuk menginformasikan masyarakat tentang arah organisasi. Juru bicara untuk pengumuman besar, seperti perubahan arah strategis, kemungkinan untuk menjadi seorang manajer top. Tapi, lain, informasi lebih rutin dapat diberikan oleh manajer pada semua tingkat perusahaan. Misalnya, seorang manajer menengah dapat memberikan press release ke koran lokal, atau manajer supervisor dapat memberikan presentasi pada pertemuan komunitas.

-Latar Belakang Sejarah Manajemen

Latar belakang manajemen berawal dari Eropa meskipun secara rill manajemen sudah ada sebelum di Eropa maupun di benua-benua lain.
1. Gerakan Manajemen Ilmiah
Sebelum tahun 1880, pengelolaan perusahaanpada umumnya dipandang suatu cara yang biasa, apa adanya, jika tidak dianggap suatu seni. Tetapi sekitar 1885, Frederick W, Taylor (1856 – 1951) merupakan salah seorang yang pertama kali mempelajari metode kerja.
Beberapa tahun sebelumnya Taylor, Henry Fayol (1841 – 1945) telah menjadi manajer pada pertambangan batu bara di Perancis. Fayol telah memutuskan bahwa manajemen itu melibatkan perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, dan pengendalian. Secara umum, ia berusaha melakukan sesuatu seperti Taylor, mencari metode-metode yang lebih ilmiah.
Sejak pemunculan bukunya tahun 1911, Taylor dikenal sebagai bapak dari gerakan manajemen ilmiah. Buku yang diterbitkannya berjudul “The Principles of Scientific Management”. Dalam bukunya, Taylor mengemukakan berbagai prinsip manajemen ilmiah untuk melakukan pekerjaan dengan efisien. Prinsip tersebut adalah :
a. Semua pekerjaan dapat diobservasi dan dianalisis guna menentukan satu cara terbaik untuk menyelesaikannya.
b. Orang yang tepat untuk memangku jabatan dapat dipilih dan dilatih secara ilmiah.
c. Kita dapat menjamin bahwa cara terbaik tersebut diikuti dengan menggaji pemegang jabatan dengan dasr insentif, yaitu menyamakan gaji dengan hasil kerjanya.
d. Menempatkan manajer dalam perencanaan, persiapan, dan pemeriksaan pekerjaan.
Sebelum Taylor menjadi teknisi pimpinan di Midvale Steel Company, ia merintis karirnya dari sebagai buruh biasa. Ia telah mengadakn beberapa eksperimen untuk menentukan standart kerjanya. Taylor juga mempelopori penelitian tentang pengukuran waktu kerja. Menurut dia, pengolahan yang menghemat tenaga kerja atau produksi massa akan kurang berarti jika pengolanya tidak dapat terus melakukan perbaikan atau penyempurnaan dari segi teknis.
Penelitian dan buku Taylor itu telah membuktikan bahwa manajemen dapatdipelajari secara ilmiah oleh siapapun. Ternyaya minat masyarakat untuk mempelajari manajemen semakin besar.

-Fungsi Dan Proses Manajemen

A. Proses manajemen adalah daur beberapa gugusan kegiatan dasar yang berhubungan secara integral, yang dilaksanakan di dalam manajemen secara umum, yaitu proses perencanaan, proses pengorganisasian, proses pelaksanaan dan proses pengendalian, dalam rangka mencapai sesuatu tujuan secara efektif dan efisien. Sesungguhnya keempat proses itu merupakan hasil ikhtisar dari pelbagai pendapat praktisi dan ahli mengenai manajemen.
Menurut Henri Fayol : "perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, koordinasi".
Menurut Gulick dan Urwick: "Perencanaan, pengorganisasian, staffing, pengarahan, koordinasi, pelaporan dan peranggaran".
Menurut William M. Fox: "Perencanaan, pengorganisasian, pengendalian".
Menurut Ernest Dale: "Perencanaan, pengorganisasian, staffing, pengarahan, pengendalian, inovasi, representasi".
Menurut Koontz dan O'Donnell: "perencanaan, pengorganisasian, staffing, pengarahan, pengendalian".
Semua gagasan itu didasarkan pada pra-anggapan yang menghendaki pembagian proses kerja para manajer menjadi bagian-bagian yang dapat dilaksanakan. Proses-proses itu berulangkali dinyatakan sebagai "langkah-langkah dasar manajemen", batu-batu fondasi manajemen.
Proses perencanaan meliputi gagasan bahwa manajemen mengantisipasi berbagai kondisi seperti peluang dan kendala di masa depan, dan berusaha menetapkan lebih dulu apa yang harus mereka lakukan dan apa yang akan mereka capai.
Proses pengorganisasian berarti menempatkan orang dan prasarana serta sarana dan sumberdaya dalam suatu tata-hubungan yang kondusif untuk bekerja sama menuju sasaran bersama.
Proses pelaksanaan meliputi pemberian arahan, perintah kerja, dorongan dan motivasi kerja, serta pemecahan masalah.
Proses pengendalian dilakukan dengan pengamatan, mencermati laporan, dan melakukan inspeksi supaya pekerjaan di semua bagian sesuai dengan persyaratan kualitas dan ketentuan rencana hasil, dan sesuai dengan anggaran biaya.
Esensi pengendalian adalah membandingkan apa yang seharusnya terjadi dengan apa yang telah terjadi. Pemantauan kegiatan adalah membandingkan antara standar dari rencana dengan hasil yang telah dicapai. Sehingga bila hasil pekerjaan tidak sesuai dengan rencana perlu dilakukan tindakan perbaikan.
Pekerjaan manajemen dalam kenyataannya tidak sesederhana mengucapkan daftar kata "perencanaan", "pengorganisasian", "pelaksanaan" dan "pengendalian" seperti mantera. Tetapi keempat kata itu mewakili rumpun kegiatan yang kompleks menurut bidang kegiatan lembaga yang dimanajemeni sebagai kategorisasi pemikiran.
Proses manajemen itu ditanamkan karena sederhana dan gampang dipahami pada para peserta gugus-mutu, dalam rangka memanajameni pekerjaan mereka masing-masing.

B. Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi empat, yaitu:
1. Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tidak dapat berjalan.
2. Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
3. Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya adalah menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan (leadership).
4. Pengevaluasian (evaluating) adalah proses pengawasan dan pengendalian performa perusahaan untuk memastikan bahwa jalannya perusahaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Seorang manajer dituntut untuk menemukan masalah yang ada dalam operasional perusahaan, kemudian memecahkannya sebelum masalah itu menjadi semakin besar.
Berikut adalah lima fungsi manajemen yang paling penting menurut Handoko (2000:21) yang berasal dari klasifikasi paling awal dari fungsi-fungsi manajerial menurut Henri Fayol yaitu:
a. Planning
Planning atau perencanaan merupakan pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi dan penentuan strategi kebijaksanaan proyek program prosedur metode sistem anggaran dan standar yg dibutuhkan utk mencapai tujuan.
b. Organizing
Organizing atau pengorganisasian ini meliputi:
1. Penentuan sumber daya-sumber daya dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja yang akan dapat membawa hal-hal tersebut ke arah tujuan.
3. Penugasan tanggung jawab tertentu
4. Pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-individu untuk melaksanakan tugasnya.
c. Staffing
Staffing atau penyusunan personalia adalah penarikan (recruitment) latihan dan pengembangan serta penempatan dan pemberian orientasi pada karyawan dalam lingkungan kerja yang menguntungkan dan produktif.
d. Leading
Leading atau fungsi pengarahan adalah bagaimana membuat atau mendapatkan para karyawan melakukan apa yang diinginkan dan harus mereka lakukan.
e. Controlling
Controlling atau pengawasan adalah penemuan dan penerapan cara dan alat untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan.
Berbeda dengan Handoko, Daft yang juga seorang praktisi manajemen, membagi manajemen menjadi empat fungsi saja, berikut penjelasannya:
1. Planning merupakan fungsi manajemen yang berkenaan dengan pendefinisian sasaran untuk kinerja organisasi di masa depan dan untuk memutuskan tugas-tugas dan sumber daya-sumber daya yang digunakan, yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut.
2. Organizing merupakan fungsi manajemen yang berkenaan dengan penugasan mengelompokkan tugas-tugas ke dalam departemen-departemen dan mengalokasikan sumber daya ke departemen.
3. Leading fungsi manajemen yang berkenaan dengan bagaimana menggunakan pengaruh untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi.
4. Controlling fungsi manajemen yang berkenaan dengan pengawasan terhadap aktivitas karyawan menjaga organisasi agar tetap berada pada jalur yg sesuai dengan sasaran dan melakukan koreksi apabila diperlukan.

-Ciri-Ciri Manajer Profesional

Ciri-ciri manajemen profesional dalam pengembangan mutu SDM dapat dilihat dari sisi operasional dan  manajerial yakni:

1)        Berbudaya korporat: transparansi, independensi,  responsif, akuntabilitas, dan kejujuran.
2)        Dukungan manajemen puncak.
3)        Bermanfaat untuk kepentingan internal dan juga eksternal organisasi.
4)        Berorientasi   ke masa depan dengan pendekatan holistik.
5)        Berdimensi jangka panjang dan bersinambung.
6)        Sistem nilai-prinsip efisiensi dan efektivitas.
7)        Dilakukan secara terencana/terprogram.  
8)        Monitoring dan evaluasi serta umpan balik.
9)        Dilakukan oleh pelaku dan tentunya pimpinan unit yang memiliki:
a.      kompetensi atau keakhlian dan pengalaman panjang di bidangnya.
b.      sifat haus pada tantangan-tantangan.
c.       sikap dan ketrampilan inovatif, kreatif, inisiatif dan efisien.
d.     integritas tinggi.
e.      sifat menghargai profesi lain.
f.        sifat yang selalu siap menghadapi setiap resiko.
g.      bertanggungjawab atas setiap kata dan perbuatannya.
10)    Penggunaan teknologi tepatguna.
11)    Kepemimpinan dalam membangun komitmen.
12)    Partisipasi aktif semua anggota.
13)    Kerjasama Tim.
14)    Pemberian penghargaan pada tiap karyawan yang berprestasi (kompensasi termasuk peluang pendidikan-pelatihan lanjutan dan promosi karir).
15)    Persuasi pada karyawan yang kurang berprestasi untuk menjadi yang terbaik melalui konsultasi-bimbingan dan pendidikan-pelatihan bersinambung.
-Keterampilan Manajemen yang Dibutuhkan
dikatakan oleh Robert T. Kiyosaki keterampilan manajemen utama yang dibutuhkan untuk sukses adalah :
1.                  Manajemen arus kas
2.                  Manajemen sistem (termasuk diri anda dan waktu bersama keluarga)
3.                  Manajemen sumber daya manusia
Sedang keterampilan spesial yang paling penting menurut Robert T. Kiyosaki adalah penjualan dan pemasaran.

Keterampilan penjualan dan pemasaran itu sulit bagi sebagian orang karena mereka takut ditolak. Semakin baik anda dalam berkomunikasi, bernegosiasi dan menangani ketakutan anda akan penolakan semakin mudah hidup ini dijalani.

Sebagai tambahan untuk menjadi pembelajar, penjual dan pemasar yang baik, kita perlu menjadi guru dan sekaligus murid yang baik. Untuk menjadi sungguh-sungguh kaya, kita harus mampu untuk memberi dan sekaligus menerima.
ORGANISASI
Arti Istilah Organisasi
1. Organisasi Menurut Stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
2. Organisasi Menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
3. Organisasi Menurut Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Pentingnya mengenal Organisasi:
a.  Terciptanya hubungan yang baik antaranggota organiosasi.
b.  Setiap anggota mengetahui tugas dan tanggung jawabnya dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
c.  Spesialisasi dalam melaksanakan tugas
-Bentuk-Bentuk Organisasi
Menurut pola hubungan kerja, lalu lintas wewenang dan tanggung jawab, maka bentuk organisasi dapat dibedakan sebagai berikut:
·                     Bentuk Organisasi Garis
Bentuk ini merupakan nbentuk organisasi paling tua dan paling sederhana. Bentuk organisasi diciptakan oleh Henry Fayol. Biasa juga disebut dengan organisasi militer dimana cirinya adalah struktur organisasi ini relatif kecil, jumlah karyawan yang relatif sedikit, saling kenal, dan spesialisai kerja yang belum begitu rumit dan tinggi.
Kebaikannya;
1.                  Kesatuan komado terjamin baik karena pimpinan berada pada satu tangan.
2.                  Proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat karena jumlah orang yang diajak berkonsultasi masih sedikit.
3.                  Rasa solidaritas dianatara karyawan umumnya tinggi karena saling mengenal.
Keburukannya;
1.                  Seluruh organisasi tergantung pada satu pimpinan (satu orang) dimana bila pimpinan tersebut berhalangan maka organisasi tersebut akan mandek atau hancur.
2.                  Ada kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis.
3.                  Kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas.
·                     Bentuk Organisasi Fungsional
Bentuk ini merupakan bentuk dimana sebagian atau segelintir pimpinan tidak mempunyai bawahan yang jelas karena setiap pimpinan berwenang memberikan komando pada bawahannya. Bentuk ini dikembangkan oleh FW Taylor.
Kebaikannya;
1.                  Pembidangan tugas-tugas jelas.
2.                  Spesialisasi karyawan dapat dikembangkan dan digunakan semaksimal mungkin.
3.                  Digunakannya tenga-tenaga ahli dalam berbagai bidang sesuai dengan fungsinya.
Keburukannya;
1.                  Karena adanya spesialisasi kerja maka akan sulit untuk mengadakan tour of duty.
2.                  Karyawan lebih mementingkan bidangnya sehingga sukar untuk melaksanakan koordinasi.
·                     Bentuk Organisasi Garis dan Staff
Bentuk ini umumnya dianut oleh organisasi besar, daerah kerja yang luas, mempunyai bidang tugas yang beraneka dan rumit serta jumlah karyawan yang banyak. Bentuk ini diciptakan oleh Harrington Emerson.
Kebaikannya;
1.                  Dapat digunakan pada setiap organisasi yang besar, apapun tujuannya, luas organisasinya,dan kompleksitas susunan organisasinya.
2.                  Pengambilan keputusan lebih mudah karena adanya dukungan dari staf ahli.
3.                  Perwujudan “the right man in the right place”lebih mudah terlaksana.
Keburukannya;
1.                  Sesama karyawan dapat terjadi tidak saling mengenal, solidaritas sulit terbangun
2.                  Karena susunan organisasinya yang koompleksitas, maka kesulitannya adalah dalam bidang koordinasi antar divisi atau departemen.
·                     Bentuk Organisasi Fungsional dan Staff
Bentuk ini merupakan kombinasi dari bentuk organisasi fungsional dan bentuk organisasi garis dan staff. Adapun kebaikan dan keburukan dari bentuk organisasi ini adalah juga merupakan kombinasi dari bentuk diatas.
-Prinsip- Prinsip Organisasi
1)                  Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas. 
Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan.  Misalnya, organisasi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas sebagai suatu organisasi, mempunyai tujuan yang ingin dicapai  antara lain, memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan lain lain.
2)                  Prinsip Skala Hirarkhi.
Dalam suatu organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari pimpinan, pembantu pimpinan sampai pelaksana, sehingga dapat mempertegas dalam pendelegasian wewenang dan pertanggungjawaban, dan akan menunjang efektivitas jalannya organisasi secara keseluruhan.
3)                  Prinsip Kesatuan Perintah.
Dalam hal ini, seseorang hanya menerima perintah atau bertanggung jawab kepada seorang atasan saja.
4)                  Prinsip Pendelegasian Wewenang. 
Seorang pemimpin mempunyai kemampuan terbatas dalam menjalankan pekerjaannya, sehingga perlu dilakukan pendelegasian wewenang kepada bawahannya. Pejabat yang diberi wewenang harus dapat menjamin tercapainya hasil yang diharapkan.  Dalam pendelegasian, wewenang yang dilimpahkan meliputi kewenangan dalam pengambilan keputusan, melakukan hubungan dengan orang lain, dan  mengadakan tindakan tanpa minta persetujuan lebih dahulu kepada atasannya lagi.
5)                  Prinsip Pertanggungjawaban. 
Dalam menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggung jawab sepenuhnya kepada atasan.


6)                  Prinsip Pembagian Pekerjaan.
            Suatu organisasi, untuk mencapai tujuannya, melakukan berbagai aktivitas atau kegiatan. Agar kegiatan tersebut dapat berjalan optimal maka dilakukan pembagian tugas/pekerjaan yang didasarkan kepada kemampuan dan keahlian dari masing-masing pegawai. Adanya kejelasan dalam pembagian tugas, akan memperjelas dalam pendelegasian wewenang, pertanggungjawaban, serta menunjang efektivitas jalannya organisasi.
7)                  Prinsip Rentang Pengendalian. 
Artinya bahwa jumlah bawahan atau staf yang harus dikendalikan oleh seorang atasan perlu dibatasi secara rasional.  Rentang kendali ini sesuai dengan bentuk dan tipe organisasi, semakin besar suatu organisasi dengan jumlah pegawai yang cukup banyak, semakin kompleks rentang pengendaliannya.
8)                  Prinsip  Fungsional. 
Bahwa seorang pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional harus jelas tugas dan wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja, serta tanggung jawab dari pekerjaannya.
9)                  Prinsip Pemisahan. 
Bahwa beban tugas pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan tanggung jawabnya kepada orang lain.
10)              Prinsip Keseimbangan. 
Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi. Dalam hal ini, penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari organisasi tersebut. Tujuan organisasi tersebut akan diwujudkan melalui aktivitas/ kegiatan yang akan dilakukan.  Organisasi yang aktivitasnya sederhana (tidak kompleks) contoh ‘koperasi di suatu desa terpencil’, struktur organisasinya akan berbeda dengan organisasi koperasi yang ada di kota besar seperti di Jakarta, Bandung, atau Surabaya.
11)              Prinsip Fleksibilitas
Organisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan dinamika organisasi sendiri (internal factor) dan juga karena adanya pengaruh di luar organisasi (external factor), sehingga organisasi mampu menjalankan fungsi dalam mencapai tujuannya.
12)              Prinsip Kepemimpinan.
Dalam organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan, atau dengan kata lain organisasi mampu menjalankan aktivitasnya karena adanya proses kepemimpinan yang digerakan oleh pemimpin organisasi tersebut.
-Keterampilan Manajemen yang Dibutuhkan
1.                  Manajemen arus kas
2.                  Manajemen sistem (termasuk diri anda dan waktu bersama keluarga)
3.                  Manajemen sumber daya manusia
-Sebab Keberhasilan dan Kegagalan Organisasi
>sebab keberhasilan organisasi:
1. Kesatuan pimpinan dan perintah
2. Solidaritas yang tinggi
3. Pengambilan keputusan yang bijak dan cepat
4. Segala sesuatu yang berkaitan dengan masa depan suatu organisasi harus di musyawarahkan
5. Menjunjung tinggi nilai tanggung jawab dan disiplin
6. Kerja sama yang baik

>Sebab kegagalan organisasi:
1. tidak adanya komunikasi yang baik antara anggota organisasi dan pemimpin
2. kekurang kompakan dalam organisasi
3. kurang disiplin
4. tidak bertanggung jawab pada suatu hal yang dikerjakan
5. kerja sama tidak terlalu baik