Minggu, 29 Maret 2015

Akuntansi Internasional (Tugas 1)



Perkembangan Akuntansi Asia
 
Perekonomian di negara-negara kawasan Asia, terutama pada kelompok negara berkembang masih menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia pada 2013. Pertumbuhan negara berkembang di Asia banyak didorong oleh pertumbuhan konsumsi domestik dan investasi. Pertumbuhan tingkat konsumsi didorong oleh kondisi demografis dengan tingginya penduduk usia produktif dan rendahnya tingkat pengangguran.
Meskipun memiliki pertumbuhan yang tertinggi didunia, negara berkembang di kawasan Asia juga diharapkan dapat memberikan kebijakan yang responsif terhadap kondisi perekonomian global yang masih terus bergejolak.
Selain menghadapi risiko keuangan global, negara-negara di Asia juga dihadapkan pada risiko perekonomian yang muncul dari dalam negeri dan juga hubungan regional. Risiko yang muncul atas hubungan regional antara lain berupa memanasnya tensi politik anta beberapa negara seperti Cina dengan Jepang yang pada akhirnya menyebabkan turunnya volume perdagangan.
Adapun risiko domestik antara lain adalah risiko perbankan yang muncul atas tingginya kemudahan pengucuran kredit, risiko meningkatnya harga aset, dan risiko yang timbul atas meningkatnya arus investasi asing terjadi di beberapa negara.
Tantangan kebijakan pemerintah Asia dalam jangka menengah antara lain berada pada kebijakan untuk mendorong pertumbuhan inklusif serta kebijakan untuk menghindari middie income country trap. Konsolidasi fiskal diperlukan untuk memitigasi risiko yang mungkin muncul atas masuknya arus investasi asing ke emerging economies di Asia.
Pemulihan ekonomi dunia masih bergantung pada perekonomian negara-negara berkembang, terutama di Asia. Namun demikian, beberapa negara berkembang juga menghadapi menurunnya kinerja ekspor akibat melemahnya kondisi perekonomian global. Proyeksi pertumbuhan ekonomi di negara berkembang tahun 2013 turun 5,5 persen pada bulan Januari 2013 menjadi 5,3 persen pada bulan April 2013.
Negara-negara di kawasan Asia diharapkan mampu melakukan konsolidasi fiskal dalam menghadapi risiko keuangan global dan perkembangan perekonomian dunia, antara lain mengelola arus investasi masuk, seiring dengan kuatnya indikator fundamental makro pada beberapa emerging countries, serta tingginya timbal balik yang ditawarkan dari investasi di negara-negara tersebut. Selain itu, sinkronisasi kebijakan fiskal dan moneter diperlukan untuk menghindari middie income country trap.
Standar akuntansi merupakan regulasi atau aturan (termasuk pula hukum dan anggaran dasar) yang mengatur penyusunan laporan keuangan. Penetapan standar adalah proses perumusan atau formulasi standar akuntansi. Dengan demikian standar akuntansi merupakan hasil dari penetapan standar. Keberadaan akuntansi pada saat ini tidak lepas dari kebutuhan masyarakat di bidang sosiobisnis yang mengikuti perkembangan peradaban. Kaidah-kaidah, konsep-konsep, dan teknik-teknik akuntansi berkembang dari satu pemikiran menuju ke pemikiran berikutnya untuk mengimbangi peningkatan kebutuhan informasi keuangan, sebagai konsekuensi logis dari perkembangan dunia usaha.
Pada pra industrisasi sebelum Masehi, berdasarkan hasil penelitian sejarah, catatan tertua yang diketahui adalah lembaran dari tanah liat yang memuat catatan-catatan pembayaran upah di Babylonia sekitar 3600 tahun sebelum masehi. Selain itu terdapat bermacam-macam bukti adanya pemeliharaan catatan dan sistem-sistem control akuntansi yang dijumpai di kerajaan Mesir kuno dan Negara-Kota Yunani. Hal-hal penting dalam perkembangan akuntansi pada abad pertengahan adalah ilmu berhitung dan dipergunakannya mata uang secara luas sebagai alat pertukaran. Dengan dikenalnya angka arab yang lebih sederhana, maka dominasi angka-angka romawi yang digunakan selama berabad-abad setelah ditemukannya sistem tata buku berpasangan menjadi tenggelam dan banyak ditinggalkan. Sebaliknya pertumbuhan akuntansi menjadi kian pesat karenanya.
Pada abad ke 17-18 buku-buku teks mulai mempersonifikasikan semua rekening dan transaksi, sebagai usaha dari penulis untuk merasionalisasikan kaidah pendebetan dan pengkreditan rekening atau perkiraan. Perkembangan lainnya adalah dibuatnya perhitungan tugi laba pada setiap akhir tahun, dan tidak lagi dibuat pada setiap akhir ventura sebagaimana mestinya.
Pada jaman industrisasi abad ke 18 s/d 20, suatu tonggak penting mengawali perkembangan akuntansi modern dimana terjadinya revolusi industri di Eropa Barat pada abad ke 18. Pada saat itu terjadi peralihan industri yang dikerjakan dengan tangan dan bersifat individual ke sistem pabrik. Dari sinilah timbul bentuk badan hukum yang memungkinkan suatu organisasi usaha memperoleh sejumlah besar modal dari masyarakat melalui penjualan saham. Untuk pertama kalinya statis badan hukum setingkat PT itu ditetapkan secara sah di Inggris dalam tahun 1845. Para pemegang saham dari perusahaan perseroan ini hanya dapat mengontrol pekerjaan managemen perusahaan secara tidak langsung. Adanya perbedaan kepentingan diantara kedua kelompok yaitu pemegang saham dan manajemen perusahaan terpisah tersebut menjadikan laporan keuangan yang dihasilkan kemungkinan besar disusun dengan dasar penilaian dan kepentingan yang berbeda, sehingga laporan keuangan tidak lagi memenuhi fungsinya sebagai pertanggungjawaban.
Dibalik perkembangan badan usaha tersebut, suatu kebutuhan baru pun muncul dari kalangan masyarakat yang berkepentingan terhadap perusahaan. Yaitu pemeriksaan akuntansi independen untuk memberikan jaminan bahwa laporan keuangan yang disiapkan oleh menejemen perusahaan dapat dipercaya. Tanggung jawab untuk meyakinkan bahwa laporan keuangan telah memenuhi fungsinya sebagai pertanggungjawaban, tetap berada ditangan akuntan publik. Untuk melakukan peran tersebut akuntan dituntut harus berwawasan luas, adil dan tidak memihak, sehingga pendapatnya dapat dipercaya.
Awal sejarah perkembangan akuntansi di Indonesia tidak terlepas dari perkembangan akuntansi di Negara Belanda pada abad pertengahan. Dalam buku Encyclopaedie van Nederlandsch Indie, D, G, Stible dan St. J Stroomberg mencatat bahwa akuntansi di Indonesia paling tidak sudah dikenal pada tahun 1642. Hal ini dibuktikan oleh sebuah instruksi yang dikeluarkan oleh gubernur jendral (kepala pemerintah Negara jajahan Belanda di Indonesia) mengenai pengurusan pembukuan penerimaan uang, pinjaman-pinjaman, serta uang yang diperlukan untuk eksploitasi garnisun-garnisun galangan kapal yang ada di Batavia dan Surabaya.
Pada awal masa pemerintahan orde baru ditandai dengan keberhasilan pemerintah orde baru yang mampu menekan inflasi dari 650 persen pada tahun 1966 menjadi 24,75 persen dalam tahun 1969. Keberhasilan ini membuat perekonomian Indonesia normal kembali, disamping mengembalikan kepercayaan rakyat terhadap mata uang Rupiah.
      1.      Jepang
Di Jepang akuntansi dan pelaporan keuangannya mencerminkan gabungan pengaruh domestik dan internasional. Dua badan pemerintah yang terpisah bertanggung jawab atas regulasi akuntansi dan hukum pajak penghasilan perusahaan di Jepang memiliki pengaruh lebih lanjut pula. Pada pertengahan awal abad ke-20, pemikiran akuntansi merupakan refleksi adanya pengaruh Jerman, sisa abad selanjutnya adalah pemikiran AS. Pada tahun 2001 terjadi perubahan yang besar dengan pembentukan organisasi-organisasi pengaturan standarisasi akuntansi sektor swasta. Regulasi dan penegakan aturan akuntansi didasarkan pada tiga undang-undang pajak penghasilan perusahaan. Ketiga hukum tersebut berhubungan dan saling berkaitan satu sama lain. Pelaporan keuangan catatan yang menyertai neraca dan laporan laba rugi menjelaskan kebijakan akuntansi dan memberikan detail pendukung sebagaimana yang dapat ditemukan di negara lainnya. Semua perusahaan yang didirikan berdasarkan undang-undang perusahaan diwajibkan untuk memenuhi ketentuan akuntansi. Japanese Institute of Certified Public Accountants (JICPA) merupakan organisasi profesional dari CPAs di Jepang.
      2.      Cina
Di Cina pada akhir tahun 1970-an, pemimpin cina mulai menggerakan ekonomi dari program terpusat gaya soviet menuju sistem yang berorientasi pada pasar, namun masih dalam kondisi partai komunis. Pada tahun 1993, kepemimpinan Cina menyetujui reformasi jangka panjang lagi yang dimaksudkan supaya memberikan fleksibelitas yang lebih pada institusi yang berorientasi pasar. Karakteristik dasar akuntansi Cina dimulai sejak pembentukan RRC pada tahun 1949 yang menerapkan sistem ekonomi terpusat, memperlihatkan prinsip dan pola marxis meniru sistem kesatuan soviet.
The state council/dewan pemerintah (sebuah lembaga eksekutif yang berhubungan dengan kabinet) mengeluarkan aturan pelaporan dan akuntansi keuangan perusahaan (Financial Accounting and Reporting Rules for Enterprises – FARR). Pada tahun 1992, departemen keuangan mengeluarkan Accounting Standards for Business Enterprises (ASBE), sebuah konsep kerangka kerja yang dirancang untuk menuntut perkembangan standar baru akuntansi yang pada akhirnya menyeragamkan praktik domestik dan akuntansi Cina dengan praktik internasional.
Pada tahun 1998 telah didirikan Komite standar akuntansi Cina CASC sebagai lembaga berwenang didalam departemen keuangan yang bertanggung jawab untuk mengembangkan standar akuntansi. Tahun 2006 sebuah susunan baru ASBE dikeluarkan dengan pendekatan big bang mengenai konvergensi. Komisi pengaturan sekuritas cina CSRC mengatur dua bursa saham Cina: Shanghai, yang dibuka tahun 1990, dan Shanzen yang dibuka tahun 1991. Sampai tahun 1995 Cina memiliki dua organisasi akuntansi profesional. CICPA didirikan tahun 1988 mengatur sektor perusahaan swasta. CACPA bertanggung jawab atas audit perusahaan-perusahaan pemerintah dan dibawah otorisasi agen yang terpisah, badan administrasi audit negara. Pada tahun 1995 CICPA dan CACPA bergabung dengan mengusung nama CICPA, mengembangkan standar pengauditan dan bertanggungjawab atas kode etik profesional.
      3.      India
Perkembangan Eropa mulai bersaing dengan India setelah Portugis tiba pada tahun 1948. Benteng luar pertama orang Inggris dibentuk diperusahaan India bagian selatan tahun 1619, dan satuan perdagangan terus-menerus dibuka dibagian lain selama tahun 1850-an. Demonstrasi masa terhadap aturan kolonial inggris mulai pada tahun 1920-an dibawah kepemimpinan Mohandas Gandhi dan Jawaharlal Nehru.
Negara India dari tahun 1947 sampai akhir 1970-an, ekonomi India digolongkan dengan bergaya program sosialis pemerintah terpusat dan industri pengganti barang impor. Menghadapi krisis ekonomi pemerintah mulai melaksanakan ekonomu terbuka pada tahun 1991. Perubahan yang dimulai 1991 telah memutus kendali birokrasi dan mendorong terciptanya pasar yang lebih kompetitif.
Penetapan lembaga pertama diatur undang-undang tahun 1857, dan hukum pertama berhubungan dengan pemeliharaan dan pemeriksaan catatan akuntansi yang telah dilaksanakan tahun 1866, bersama dengan kualifikasi resmi auditor pertama berlandaskan hukum inggris. Akta perusahaan 1956 diatur dan diperbaharui oleh agen pemerintah, departemen urusan perusahaan. Akta tersebut menyediakan cara kerja yang luas yang disebut dengan kitab akuntansi dan persyaratan untuk sebuah audit.
The Institute of Chartered Accountants of India yang didirikan pada tahun 1949 mengatur izin profesi akuntansi dan bertanggungjawab untuk mengembangkan standar akuntansi dan proses audit. Tahun 2006 pemerintah mengumumkan bahwa hal itu cenderung untuk memperkenalkan legislasi perusahaan yang menyertakan AS dengan International Financial Reporting Standards.
      4.      Malaysia
Malaysia merupakan negara yang telah mengalami pertumbuhan yang sangat cepat dalam 30 terakhir ini. Lebih jauh lagi tingkat kemakmuran malaysia telah meningkat secara pesat. Prospek beberapa tahun ke depan pun amat menjanjikan dengan antisipasi pertumbuhan dalam GDP, konsumsi pribadi, dna investasi pribadi. Seperti Indonesia, sistem resmi Malaysia berasal dari Inggris. Seperti yang sudah diperkirakan, sistem akuntansi ini juga membidik untuk bertemu dengan informasi yang diperlukan oleh investor. The Malaysian Institute of Accounting (MIA) telah didirikan dibawah pengawasan regular perkumpulan profesi akuntan di Malaysia. Tapi Malaysia merestrukturisasi sistem akuntansinya pada tahun 1997 dengan Financial Reporting Act, yang dibuat oleh Financial Reporting Foundation (FRF)/Badan Pelaporan Keuangan dan Malaysian Accounting Standart Board (MASB). FRF mengawasi pekerjaan MASB tetapi tidak terlibat dalam proses standarnya. MASB adalah badan independen yang diciptakan untuk mengembangkan dan mengajukan standar akuntansi di Malaysia.
      5.      Thailand
Thailand merupakan salah satu negara di Asia yang berhasil menghindari penjajahan. Tetapi sistem akuntansi di negara ini menghargai transparansi dan kebutuhan informasi investor, mirip dengan negara Anglo-Amerika. Setelah krisis keuangan tahun 1997, Thailand menerapkan reformasi untuk meningkatkan kerjasama pemerintah dan meningkatkan investasi untuk kompetisi. Perekonomian Thailand pulih dengan cepat dan mengalami pertumbuhan yang bagus. Tingkat kemiskinan juga menurun sebagai akibat dari penguatan ekonomi. Standar akuntansi dikeluarkan oleh ICAAT, yang didirikan pada tahun 1948. Tetapi standar akuntansi Thailand harus disetujui oleh menteri keuangan dan ditempatkan secara hukum sebelum perusahaan menggunakan mereka. Sekarang ICAAT telah mengadopsi 21 dari seluruh standar IAS. Komisi bursa saham Thailand mensyaratkan bahwa semua perusahaan yang mendaftarkan diri pada SET (bursa saham Thailand) harus diaudit oleh auditor eksternal dan independen.
Akuntansi Internasional berguna bagi perusahaan baru yang ingin menginvestasikan uangnya kedalam perusahaan asing. Perkembangan hubungan ekonomi dan perdagangan internasional yang diwarnai dengan pesatnya investasi antar negara, pertumbuhan-pertumbuhan perusahaan internasional dan pertumbuhan profesi akuntansi serta pengaruhnya terhadap dunia usaha, pendidikan, dan masyarakat luas.


Sumber            :
https://maiyasari.wordpress.com/2012/04/06/perkembangan-akuntasi/


Nama  : Wiwi Kusmiarti
NPM   : 27211460
Kelas   : 4EB09