Minggu, 16 Desember 2012

REVIEW 18 : PERANAN PENGENDALIAN INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS SISTEM PEMBERIAN KREDIT USAHA KECIL DAN MENENGAH


REVIEW 18 :
PERANAN PENGENDALIAN INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS SISTEM PEMBERIAN KREDIT USAHA KECIL DAN MENENGAH
(STUDI KASUS DI KOPERASI PEGAWAI BRI CABANG KEDIRI)
Oleh :
MUNAWAROH
STKIP PGRI Jombang
Email : munawaroh@yahoo.co.id
JURNAL MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN, VOL.13, NO. 1, MARET 2011: 76-82

Berisi :
METODE PENELITIAN

Rancangan Penelitian
            Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif eksploratif. Jenis penelitian deskriptif yang digunakan adalah pendekatan studi kasus. Menurut (Nazir,2005), penelitian studi kasus adalah penelitian tentang kasus subyek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas. Data yang diperoleh dari hasil penelitian, diproses kemudian dianalisis serta diinterpretasikan dengan teori yang ada. Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Pegawai Bank Rakyat Indonesia Cabang Kediri.
Pada penelitian ini, aspek yang diteliti dari peranan pengendalian internal adalah komponen pengendalian internal dan tujuan pengendalian internal. Dilain pihak, efektivitas sistem pemberian kredit usaha kecil dan menengah diukur melalui tingkat kesesuaian pelaksanaan sistem pemberian kredit dengan indikator pelaksanaan sistem pemberian kredit yang efektif.
Definisi operasional dari variabel-variabel penelitian ini disajikan dalam Tabel 1.

Dalam penelitian ini responden adalah karyawan Koperasi Pegawai Bank Rakyat Indonesia, Cabang Kediri sebanyak 5 orang yeng benar-benar men-dalami permasalahan pemberian kredit. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2006) yang mengatakan bahwa dalam menentukan jumlah sampel untuk sekedar memperkirakan dan subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil seluruhnya, sehingga pene-litiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.

Analisis Data
            Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif, yaitu data yang diperoleh dan dikumpulkan, kemudian dianalisis berdasarkan metode yang telah ditetapkan dan bertujuan untuk menguji sejauhmana peranan pengendalian internal dalam menunjang efektifvitas sistem pemberian kredit usaha kecil dan menengah.
Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam analisis ini adalah sebagai berikut:
1.      Menyebarkan daftar pertanyaan tertulis (kuesio-ner) kepada seluruh responden yang sebelumnya telah penulis tetapkan. Dalam hal ini ditetapkan lima responden yang penulis anggap mewakili terhadap permasalahan yang berhubungan dengan pelaksanaan pengendalian internal dan sistem pemberian kredit.
2.    Pertanyaan terdiri dari dua bagian, yaitu bagian pertanyaan umum yang menyangkut identitas responden, dan pertanyaan khusus yang ber-hubungan dengan peranan pengendalian internal yang efektif dan efisien sistem pemberian kredit usaha kecil dan menengah.
3.  Meminta dan mengumpulkan kembali seluruh daftar pertanyaan (kuesioner) yang telah diisi oleh responden.
4.  Mengelompokkan jawaban berdasarkan masalah. Dimana dari seluruh jawaban responden atas pertanyaan khusus, dalam hal ini peranan pengendalian internal dihitung jumlah jawaban ”ya”, ”Ragu-ragu”, dan ”Tidak”. Demikian juga untuk pertanyaan khusus yang menyangkut efektifitas sistem pemberian kredit, dihitung jumlah ”ya”, ”Ragu-Ragu”, dan ”Tidak”.
5.      Selanjutnya untuk setiap jawaban akan diberikan nilai jawaban ”ya” nilanya 3, ”ragu-ragu” nilainya 2, dan ”Tidak” nilainya 1.
6.      Menghitung jumlah jawaban ”ya” dan banyaknya pertanyaan untuk setiap kelompok.
7.    Memasukkan jumlah jawaban ”ya” dan jumlah pertanyaan ke dalam rumus skor ideal: 100% xresponden seluruh jawaban Jumlah Ya jawaban Jumlah
8.      Menghitung besarnya prosentase jawaban ”ya”, untuk setiap kelompok

Sesuai dengan topik yang penulis ambil, penulis melakukan interpretasi sebagai berikut: Pelaksanaan pengendalian internal yang efektif ditafsirkan menurut kategori seperti dibawah ini:
a.       0%-25%, berarti pengendalian internal tidak efektif.
b.       26%-50%, berarti pengendalian internal kurang efektif.
c.        51%-75%, berarti pengendalian internal cukup efektif.
d.       76%-100%, berarti pengendalian internal sangat efektif.


Untuk efektivitas sistem pemberian kredit usaha kecil dan menengah, interpretasi dari hasil yang diperoleh adalah:
a.       0%-25% berarti sistem pemberian kredit usaha kecil dan menengah tidak efektif
b.       26%-50% berarti sistem pemberian kredit usaha kecil dan menengah kurang efektif
c.        51%-75% sistem pemberian kredit usaha kecil dan menengah cukup efektif
d.        76%-100% berarti sistem pemberian kredit usaha kecil dan menengah sangat efektif
e.         Untuk mengetahui peranan pengendalian internal dalam menunjang efektivitas sistem pemberian kredit usaha kecil dan menengah
f.   0%-25% berarti sistem pengendalian internal tidak berperan atau sangat sedikit berperan dalam menunjang efektivitas sistem pemberian kredit usaha kecil dan menengah
g.    26%-50% berarti sistem pengendalian internal sedikit berperan dalam menunjang efektivitas sistem pemberian kredit usaha kecil dan menengah
h.    51%-75% berarti sistem pengendalian internal cukup berperan dalam menunjang efektivitas sistem pemberian kredit usaha kecil dan menengah
i.     76%-100% berarti sistem pengendalian internal sangat berperan dalam menunjang efektivitas sistem pemberian kredit usaha kecil dan menengah.

Dengan demikian, sistem pengendalian internal dikatakan efektif jika:
a.       Hasil jawaban peranan pengendalian internal memiliki angka angka 75%-100%.
b.       Hasil jawaban efektivitas sistem pemberian kredit berada pada kisaran 75%-100%.




Nama   : Wiwi Kusmiarti
NPM    : 27211460
Kelas   : 2EB09
Tahun  : 2012





Tidak ada komentar:

Posting Komentar