Minggu, 09 Desember 2012

REVIEW 5 : EKSISTENSI KOPERASI WANITA DI INDONESIA


REVIEW 5 :
EKSISTENSI KOPERASI WANITA DI INDONESIA

Oleh :
AUZA DJAMIL HAKIM dan RIANA PANGGABEAN

Berisi :
MENGAPA KOPERASI WANITA
            Keberadaan dan keberhasilan koperasi tidak dapat dilepaskan dari konsep kepercayaan (trust) dari anggota kepada Pengurus dan sebaliknya. Dalam hal ini ada prinsip hubungan timbal balik dalam arti materi atau inmateri, juga menunjuk pada hubungan pertukaran yang sebetulnya terbentang mulai dari yang paling tidak jelas pengukurannya sampai dengan jelas pengukurannya, mulai dari yang langsung sampai ke yang tidak langsung (Lawang R, 2006). Dalam hal ini kepercayaan antara koperasi dengan anggotanya terbangun jika kedua belah pihak saling memenuhi ekspektasi dari keduanya. Anggota akan percaya terhadap koperasi jika koperasi mampu memenuhi ekspektasi kebutuhan anggotanya melalui mekanisme yang memenuhi prinsip-prinsip perkoperasian yang menjadi kesepakatan. Dengan kata lain bahwa koperasi akan dipercaya oleh anggotanya jika harapan-harapan anggotanya dapat dipenuhi tanpa membedakan apapun, termasuk perbedaan jenis kelamin. Sebaliknya koperasi ada, bertahan dan berkembang jika anggotanya memenuhi kewajiban-kewajibannya. Keberadaan kopwan digambarkan dengan kemajuan yang telah dicapai oleh dua kopwan yang ada di Pulau Jawa yaitu (1) Koperasi Setia Bhakti Wanita (KSBW) di Surabaya. Faktor yang keberhasilannya diantaranya ditentukan oleh sistem tanggung renteng dalam pengelolaan dana bergulir. Keberhasilan yang dicapai tersebut telah mendorong, Kementerian Negara Koperasi dan UKM
mereplikasikan sistem tanggung renteng kepada 30 kelompok di 30 propinsi di Indonesia dengan menyediakan dana bergulir sebesar Rp. 225 juta atau Rp. 7,5 juta per kelompok. (2) Kopwan Kartika Chandra Pandaan (KCP) yang dinilai sehat dari segi pengelolaan dan besarnya omset. Indikator keberhasilannya dapat dilihat melalui kepemilikan supermarket, kenaikan simpan pinjam, kepemilikan pertokoan, persewaan dan sebagainya yang dicapai antara tahun 2003- 2004 lalu. Dari konteks kasus ini diketahui bahwa wanita memiliki keunggulan khususnya dalam pengelolaan koperasi. Keunggulan tersebut mewujud dalam keuletan, kejujuran dan ketelitian dalam menangani berbagai dinamika persoalan kopwan. Dalam tulisan ini kasus keberhasilan yang dijelaskan adalah bagaimana dampak koperasi wanita terhadap lingkungan dan anggota koperasi. Melalui dampak keberhasilan mereka diharapkan dapat dipetik pembelajaran yang telah dicapai kopwan. Pembelajaran berguna untuk pemerintah sebagai pengambil kebijakan, dan pihak-pihak lain yang terlibat langsung dan tidak langsung dalam mendorong perkembangan kopwan di masa mendatang. Dalam konteks kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan keluarga, peranan wanita menjadi sangat penting.karena koperasi dapat menjadi salah satu wadah yang sangat strategis untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga, disamping kegiatan koperasi juga dapat dijadikan sebagai media aktualisasi diri wanita. Wanita dan koperasi memiliki kaitan yang penting karenanya perlu ditingkatkan peranannya secara terus menerus dengan beberapa alasan yaitu: (1) wanita merupakan aktor yang penting dalam kaitan dengan program pengentasan
kemiskinan, (2) wanita merupakan aktor penting dan terlibat langsung dalam kaitan dengan peningkatan kesejahteraan keluarga, dan (3) wanita sebagai individu membutuhkan media dalam kaitan dengan aktualisasi diri agar dapat berperan lebih besar dari sekedar sebagai ibu rumah tangga. Permasalahan umum koperasi pada dasarnya relatif sama dengan permasalahan koperasi lainnya,yang menarik adalah apakah kaum wanita (sebagai kategori sosial) mempunyai kekuatan atau potensi tertentu sehingga koperasi yang dikelola wanita dapat berjalan lebih baik atau tidak. Dalam tulisan ini, untuk melihat keberadaan koperasi wanita secara nasional melalui sejumlah peubah meliputi:
(1) Jumlah Koperasi Wanita, 
(2) Jumlah Anggota Koperasi Wanita, 
(3) Jenis Usaha Koperasi Wanita, 
(4) Pelaksanaan RAT, 
(5) Modal Koperasi Wanita, 
(6) Volume Usaha 
(7) Sisa Hasil Usaha (SHU), 
(8) Umur koperasi Wanita, 
(9)Jumlah Manajer, 
(10) Jumlah karyawan 
(11) Keuangan/ Solvabilitas. Sedangkan keberhasilan dilihat dari dampak kopwan terhadap anggota dan lingkungannya melalui studi kasus di 7 kopwan.



Nama         : Wiwi Kusmiarti
NPM          : 27211460
Kelas         : 2EB09
Tahun        : 2012


Tidak ada komentar:

Posting Komentar