REVIEW 7:
EKSISTENSI
KOPERASI WANITA DI INDONESIA
Oleh :
AUZA DJAMIL HAKIM dan RIANA
PANGGABEAN
Berisi :
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
a.
Keberadaan
Koperasi wanita di Indonesia dilihat dari:
-
Jumlah
Koperasi
-
Jumlah
Anggota Koperasi
-
Jenis
Usaha Koperasi
-
Pelaksanaan
RAT
-
Modal
Koperasi
-
Volume
Usaha
-
Sisa
Hasil Usaha (SHU)
-
Umur
koperasi
-
Jumlah
Manajer
-
Jumlah
karyawan dan
-
Keuangan/Solvabilitas
tidak terlalu menonjol jika diagregasikan secara nasional
b.
Keberadaan
wanita dilihat dari kualitasnya cukup memberikan arti terhadap sesama wanita
baik dalam kesehatan, pendidikan, penyerapan tenaga kerja, pelayanan modal bagi
anggota dan pelayanan kebutuhan pokok bagi masyarakat disekitarnya. Khusus
dalam pengentasan kemiskinan koperasi wanita mempunyai kiat khusus dalam
memberikan penyuluhan bagi usaha yang sangat mikro.
c.
Keberadaan
koperasi yang berkaitan dengan lingkungan sekitar mampu memberikan bantuan kepada sesama yang miskin dalam
arti luas termasuk ketertindasan dalam hal biologis dan sosial melalui
pendidikan, konsultasi, pendampingan dan memberikan advokasi.
d.
Keberdaan
Koperasi wanita cukup besar dampaknya terhadap ketidakadilan gender, kesehatan,
reproduksi, busung lapar, penyakit menular dan sanitasi.
e.
Koperasi
wanita cukup eksis dalam membantu Pemerintah mengatasi masalah-masalah nasional
seperti kesehatan, pendidikan, pengangguran dan perluasan pelayanan permodalan
bagi masyarakat kecil.
f.
Wanita
memiliki keunggulan khususnya dalam pengelolaan koperasi Keunggulan tersebut
mewujud dalam keuletan, kejujuran dan ketelitian dalam menangani berbagai
dinamika persoalan kopwan.
g.
Dalam
konteks kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan keluarga, peranan wanita
sangat penting, karena koperasi dapat menjadi salah satu wadah yang sangat
strategis untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga, disamping kegiatan
koperasi juga dapat dijadikan sebagai media aktualisasi diri wanita.
h.
Wanita
dan koperasi memiliki kaitan yang penting karenanya perlu ditingkatkan
peranannya secara terus menerus dengan beberapa alasan yaitu: (a) wanita
merupakan aktor yang penting dalam kaitan dengan program pengentasan
kemiskinan, (b) wanita merupakan aktor penting dan terlibat langsung dalam
kaitan dengan peningkatan kesejahteraan keluarga, dan (c) wanita sebagai
individu membutuhkan media dalam kaitan dengan aktualisasi diri agar dapat
berperan lebih besar dari sekedar sebagai ibu rumah tangga.
2. Saran-Saran
a)
Perlu
dikembangkan koperasi wanita di Indonesia
b)
Perlu
dikembangkan program yang berkaitan dengan pemberdayaan usaha mikro karena
kopwan mampu melaksanakan melalui metoda dan manajemen kewanitaannya.
c)
Perlu
ditingkatkan peranan wanita secara terus menerus melalui pendidikan non formal dan
kegiatan social lainnya.
Nama : Wiwi Kusmiarti
NPM : 27211460
Kelas : 2EB09
Tahun : 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar