REVIEW 12 :
APLIKASI
BERBASIS WEB UNTUK PEMBELIAN TUNAI DAN KREDIT (STUDI KASUS PADA KOPERASI
KELUARGA BESAR DINAS PENDAPATAN DAERAH (KKBD) PROVINSI JAWA BARAT UNIT BANDUNG)
Oleh :
Oleh :
MELISA RACHEL HUTAGALUNG
Politeknik Telkom
Melisa.htg@gmail.com
Berisi :
Berisi :
ABSTRAK
Koperasi Keluarga Besar Dinas Pendapatan
Daerah (KKBD) Provinsi Jawa Barat merupakan suatu koperasi yang bergerak dalam
bidang usaha simpan pinjam, unit toserba (penjualan dan pembelian), dan sistem
pergudangan yang belum tercatat dengan rapi. Pencatatan transaksi pembelian
pada koperasi ini masih menggunakan Microsoft Excel yang dianggap kurang
efektif karena dapat menimbulkan berbagai kesalahan (human error) seperti
keamanan data yang kurang terjamin, keterlambatan pencatatan transaksi
pembelian, penyimpanan berkas-berkas pembelian yang belum teratur, serta sering
terjadinya kesalahan penghitungan dalam menyusun laporan pembelian, serta
jurnal dan buku besar, sehingga dilakukan perhitungan ulang yang juga dilakukan
secara sederhana yaitu dengan memeriksa ulang setiap data transaksi pembelian
yang telah dilakukan sebelumnya. Untuk membuat pencatatan pembelian dan
penghitungan fungsi-fungsi akuntansi seperti jurnal dan buku besar yang lebih
akurat, maka diperlukan suatu aplikasi berbasis web yang menggunakan bahasa
pemrograman terstruktur yaitu PHP dan MySQL. Sistem perancangan basisdata yang
digunakan dalam pembuatan aplikasi pembelian ini menggunakan Entity
Relationship Diagram (ERD) dan Data Flow Diagram (DFD). Sistem
aplikasi pembelian yang dibangun pada Koperasi Dispenda dapat mempermudah
Koperasi dalam melakukan pencatatan pembelian, penghitungan pembayaran kredit,
jurnal, dan buku besar yang lebih akurat.
Kata
Kunci: Aplikasi Pembelian, Koperasi Dispenda, PHP dan MySQL
PENDAHULUAN
I.
Latar
Belakang
Dewasa
ini perkembangan teknologi informasi dan komunikasi berkembang dengan sangat
pesat di lingkungan masyarakat, salah satunya adalah pengolahan data secara
komputerisasi. Proses pengolahan data terkomputerisasi ini berupa pengolahan
data dengan menggunakan perangkat-perangkat, maupun system-sistem teknologi dan
komunikasi yang berlaku di suatu perusahaan, sehingga menghasilkan suatu
informasi yang berguna yang memudahkan pengguna dalam pengolahan data-data
dibandingkan dengan pengolahan data-data yang masih manual. Pengolahan data
terkomputerisasi ini dapat menghasilkan suatu aplikasi berupa aplikasi pada
bidang pembelian.
Pada
kenyataannya aplikasi pada bidang akuntansi yang dibutuhkan oleh suatu
perusahaan memiliki ruang lingkup yang sangat luas. Mulai dari aplikasi
penjualan, aplikasi pembelian, aplikasi persediaan barang, aplikasi penggajian,
aplikasi simpan pinjam, aplikasi piutang usaha, dan sebagainya. Aplikasi
merupakan suatu perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer
langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna. Dengan
menggunakan aplikasi nantinya diharapkan dapat membantu perusahaan dalam
menangani pengolahan data sehingga menghasilkan suatu informasi yang berguna
dalam proses pengambilan keputusan bagi perusahaan.
Koperasi
Keluarga Besar Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat merupakan suatu
koperasi yang bergerak dalam bidang usaha simpan pinjam, unit toserba
(penjualan dan pembelian), dan sistem pergudangan yang belum tercatat dengan
rapi. Pencatatan transaksi pembelian pada koperasi ini dilakukan dengan
menggunakan Microsoft Excel dalam mencatat dan mengelola data-datanya.
Hal ini dianggap kurang efektif karena menyebabkan keamanan data yang kurang
terjamin karena tidak adanya hak akses (login), dan sering terjadinya
kesalahan (human error) penghitungan dalam menyusun laporan pembelian,
serta penghitungan jurnal dan buku besar, sehingga dilakukan perhitungan ulang
yang juga dilakukan secara sederhana yaitu dengan memeriksa ulang setiap data
transaksi pembelian yang telah dilakukan sebelumnya.
Melihat
masalah-masalah yang dapat timbul dari sistem pengolahan data seperti di atas,
maka diperlukan sebuah aplikasi pembelian yang dapat mengatur keseluruhan
proses pembelian yang terjadi. Mulai dari hak akses yang berbeda antara unit
niaga, gudang, bendahara, maupun pembukuan, penyimpanan data-data pembelian
koperasi yang lebih teratur di dalam database, menghasilkan laporan
pembelian, jurnal, dan buku besar secara otomatis, serta dapat membantu
koperasi dalam mengambil keputusan yang berhubungan dengan pembelian. Oleh
sebab itu, penulis ingin membuat suatu aplikasi pembelian yang terkomputerisasi
untuk memaksimalkan kinerja koperasi yang nantinya mampu untuk mengumpulkan,
menyimpan, maupun mengelola data-data pembelian secara cepat dan tepat.
II.
Rumusan Masalah
a.
Bagaimana
membuat aplikasi pembelian tunai dan kredit pada KKBD?
b.
Bagaimana
membuat aplikasi pembelian yang menghasilkan laporan pembelian, jurnal dan buku
besar berdasarkan transaksi-transaksi pembelian yang terjadi pada KKBD?
c.
Bagaimana
membuat aplikasi pembelian yang dapat mengelola retur serta pembayaran tunai
dan kredit pada KKBD?
III.
Tujuan
a.
Membuat
aplikasi pembelian tunai dan kredit pada KKBD.
b.
Membuat
aplikasi pembelian yang menghasilkan laporan pembelian, jurnal, dan buku besar
berdasarkan transaksi-transaksi pembelian yang terjadi pada KKBD.
c.
Membuat aplikasi pembelian yang dapat mengelola
retur serta pembayaran tunai dan kredit.
IV.
Batasan Masalah
a.
Aplikasi
ini hanya menangani proses pembelian secara tunai dan kredit yang terjadi pada
KKBD.
b.
Aplikasi
ini hanya menghasilkan laporan pembelian, jurnal umum dan jurnal khusus (jurnal
pembelian dan jurnal pengeluaran kas), serta buku besar.
c.
Aplikasi
ini tidak menangani proses persediaan barang.
V.
Definisi Operasional
Aplikasi pembelian
merupakan suatu perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer
langsung untuk mengelola data-data transaksi pembelian yang terjadi pada KKBD.
Koperasi Dispenda merupakan koperasi yang bergerak dalam unit usaha simpan
pinjam dan toserba (pembelian dan penjualan), dimana bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan pegawai di lingkungan Dispenda. PHP merupakan bahasa
(scripting language) yang dirancang secara khusus untuk penggunaan pada
Web. MySQL merupakan salah satu jenis database server yang bersifat Open
Source, yang menggunakan SQL sebagai bahan dasar untuk mengakses
databasenya.
VI.
Untuk
mengatasi kendala-kendala dalam mengembangkan sistem informasi, maka
digunakanlah salah satu model rekayasa perangkat lunak yaitu model waterfall
sebagai metodologi penyelesaian masalah.
Tahapan-tahapan model waterfall
adalah sebagai berikut menurut (Somerville, 2004:24):
a)
Analisis
kebutuhan dan pendefinisiannya
Pada
tahap ini dilakukan pengumpulan kebutuhan elemen-elemen di tingkat perangkat
lunak. Dengan analisis harus dapat ditentukan domain-domain data atau informasi
fungsi proses atau prosedur yang diperlukan beserta unjuk kerjanya, dan
antarmuka. Hasilnya berupa spesifikasi kebutuhan perangkat lunak.
b)
Perancangan
sistem dan perangkat lunak
Pada
tahap perancangan kebutuhan-kebutuhan perangkat lunak yang dihasilkan pada
tahap analisis ditranformasikan ke dalam bentuk arsitektur perangkat lunak yang
memiliki karakteristik mudah dimengerti dan tidak sulit untuk diterapkan.
c)
Implementasi
dan unit testing
Tahap ini melakukan penerapan hasil rancangan
ke dalam baris-baris kode program yang dapat dimengerti oleh komputer.
d)
Integrasi
dan pengujian sistem
Setelah
perangkat lunak selesai diterapkan pengujian dapat segera dimulai. Pengujian
terlebih dahulu dilakukan pada setiap modul. Jika tidak ada masalah, modul
tersebut akan diintegrasikan hingga membentuk perangkat lunak secara utuh.
Kemudian dilakukan pengujian di tingkat perangkat lunak yang memfokuskan pada
masalah-masalah logika internal, fungsi internal, potensi masalah yang mungkin
terjadi dan pemeriksaan hasil apakah sudah sesuai dengan permintaan.
e)
Pengoperasian
dan Perawatan
Dalam
masa operasional sehari-hari suatu perangkat lunak mungkin saja mengalami
kesalahan atau kegagalan dalam menjalankan fungsi-fungsinya.
Nama : Wiwi Kusmiarti
NPM : 27211460
Kelas : 2EB09
Tahun : 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar