Minggu, 27 Mei 2012

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA (APBN)


ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA  (APBN)

1.  Perkembangan  Dana Pembangunan Indonesia

Dari segi perencanaan pembangunan di Indonesia, APBN adalah konsep perencanaan pembangunan yang memiliki jangka pendek, karena itulah APBN selalu disusun setiap tahun. Secara garis besar APBN terdiri dari pos-pos sebagai berikut:

-         Dari sisi penerimaan, terdiri dari pos penerimaan dalam negeri dan penerimaan pembangunan,

-         Sedangkan dari sisi pengeluaran terdiri dari pos pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan.

APBN disusun agar pengalokasian dana pembangunan dapat berjalan dengan memperhatikan prinsip berimbang dan dinamis. Hal tersebut perlu diperhatikan mengingat tabungan pemerintah yang berasal dari selisih antara penerimaan dalam negeri dengan pengeluaran rutin belum sepenuhnya menutupi kebutuhan biaya pembangunan di Indonesia.



2.  Proses Penyusunan Anggaran

Anggaran merupakan sejumlah uang yang dihabiskan dalam periode tertentu untuk melaksanakan suatu program.



Tujuan penyusunan anggaran adalah sebagai pedoman pendapatan dan pembelajaan negara dalam melaksanakan tugas kenegaraan untuk meningkatkan produksi dan kesempatan kerja dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran masyarakat.
Prinsip penyusunan APBN dan APBD di jelaskan melalui 2 (dua) aspek, yaitu sebagai berikut:
a. Berdasarkan Aspek Pendapatan

-         Mengintensifkan penerimaan sektor anggaran dalam jumlah dan ketepatan penyetoran

-         Mengintensifkan pengeluaran dan pemungutan piutang Negara

-          Mengintensifkan tuntutan ganti rugi yang di derita oleh negara dan denda yang di janjikan

b. Berdasarkan Aspek Pengeluaran Negara

-         Hemat,tidak boros,efisien, dan berdaya guna sesuai dengan ketentuan tehnis yang ada

-         Terarah dan terkendali sesuai dengan anggaran dan program kegiatan

-          Mengusahakan semaksimal mungkin membeli produk - produk dalam negeri



3.  Perkiraan Penerimaan Negara

Secara garis besar sumber penerimaan Negara berasal dari :

a.       Penerimaan dalam negeri

Pada masa setelah orde baru penerimaan cukup besar diterima dari hasil ekspor minyak bumi dan gas alam.

b.      Penerimaan pembangunan
Meskipun telah ditempuh berbagai upaya untuk meningkatkan tabungan pemerintah,namun karena laju pembangunan yang demikian cepat,maka dana tersebut masih perlu dilengkapi dengan dan ditunjang dengan dana yang berasal dari luar negeri.Meskipun untuk selanjutnya bantuan luar negeri (hutang bagi Indonesia) tersebut makin meningkatnya jumlahnya,namun selalu diupayakan suatu mekanisme pemanfaatan dengan prioritas sektor-sektor yang lebih produktif.Dengan demikian bantuan luar negeri tersebut dapat dikelola dengan baik (terutama dalam hal pengembalian cicilan pokok dan bunganya).



4.  Perkiraan Pengeluaran

Secara garis besar,pengeluaran Negara dikelompokkan menjadi dua yakni.

a.    Pengeluaran rutin, pengeluaran rutin Negara adalah pengeluaran yang dapat dikatakan selalu ada dan telah terencana sebelumnya secara rutin,diantaranya:

-         Pengeluaran untuk biaya pegawai

-         Pengeluaran untuk belanja barang

-         Pengeluaran untuk subsidi daerah otonom

-         Pengeluaran untuk membayar bunga dan cicilan hutang

-         Pengeluaran lain-lain

b.    Pengeluaran pembangunan
Secara garis besar,yang termasuk dalam pengeluaran pembangunan diantaranya adalah:

-         Pengeluaran pembangunan untuk berbagai departemen/ lembaga Negara,diantaranya untuk membiayai proyek-proyek pembangunan sektorial yang menjadi tanggung jawab masing-masing departemen/ lembaga Negara bersangkutan,

-         Pengeluaran pembangunan untuk anggaran pembangunan daerah (Dati I dan II)

-         Pengeluaran pembangunan lain-lain.



5.  Dasar Perhitungan Perkiraan Penerimaan Negara

Untuk memperoleh hasil perkiraan penerimaan Negara, ada beberapa hal pokok yang harus diperhatikan.Hal-hal tersebut adalah:



Ø  Penerimaan Dalam Negeri dari Migas
Faktor-faktor yang dipertimbangkan adalah :

·         Produksi minyak rata-rata per hari

·         Harga rata-rata ekspor minyak mentah

Ø  Penerimaan Dalam Negeri diluar Migas,
Faktor-faktor yang dipertimbangkan adalah :

·         Pajak penghasilan

·         Pajak pertambahan nilai

·         Bea masuk

·         Cukai

·         Pajak ekspor

·         Pajak bumi dan bangunan

·         Bea materai

·         Pajak lainnya

·         Penerimaan bukan pajak

·         Penerimaan dari hasil penjualan BBM



Sumber :










http://haris14.wordpress.com/2011/05/16/perkiraan-pengeluaran-negara/







Tidak ada komentar:

Posting Komentar