Perkembangan
Akuntansi Asia
Perekonomian di
negara-negara kawasan Asia, terutama pada kelompok negara berkembang masih
menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia pada 2013. Pertumbuhan negara
berkembang di Asia banyak didorong oleh pertumbuhan konsumsi domestik dan
investasi. Pertumbuhan tingkat konsumsi didorong oleh kondisi demografis dengan
tingginya penduduk usia produktif dan rendahnya tingkat pengangguran.
Meskipun memiliki
pertumbuhan yang tertinggi didunia, negara berkembang di kawasan Asia juga
diharapkan dapat memberikan kebijakan yang responsif terhadap kondisi
perekonomian global yang masih terus bergejolak.
Selain menghadapi
risiko keuangan global, negara-negara di Asia juga dihadapkan pada risiko
perekonomian yang muncul dari dalam negeri dan juga hubungan regional. Risiko
yang muncul atas hubungan regional antara lain berupa memanasnya tensi politik
anta beberapa negara seperti Cina dengan Jepang yang pada akhirnya menyebabkan
turunnya volume perdagangan.
Adapun risiko domestik
antara lain adalah risiko perbankan yang muncul atas tingginya kemudahan
pengucuran kredit, risiko meningkatnya harga aset, dan risiko yang timbul atas
meningkatnya arus investasi asing terjadi di beberapa negara.
Tantangan kebijakan
pemerintah Asia dalam jangka menengah antara lain berada pada kebijakan untuk
mendorong pertumbuhan inklusif serta kebijakan untuk menghindari middie income country trap. Konsolidasi
fiskal diperlukan untuk memitigasi risiko yang mungkin muncul atas masuknya
arus investasi asing ke emerging
economies di Asia.
Pemulihan ekonomi dunia
masih bergantung pada perekonomian negara-negara berkembang, terutama di Asia.
Namun demikian, beberapa negara berkembang juga menghadapi menurunnya kinerja
ekspor akibat melemahnya kondisi perekonomian global. Proyeksi pertumbuhan
ekonomi di negara berkembang tahun 2013 turun 5,5 persen pada bulan Januari
2013 menjadi 5,3 persen pada bulan April 2013.
Negara-negara di
kawasan Asia diharapkan mampu melakukan konsolidasi fiskal dalam menghadapi
risiko keuangan global dan perkembangan perekonomian dunia, antara lain
mengelola arus investasi masuk, seiring dengan kuatnya indikator fundamental
makro pada beberapa emerging countries,
serta tingginya timbal balik yang ditawarkan dari investasi di negara-negara
tersebut. Selain itu, sinkronisasi kebijakan fiskal dan moneter diperlukan
untuk menghindari middie income country
trap.
Standar akuntansi
merupakan regulasi atau aturan (termasuk pula hukum dan anggaran dasar) yang mengatur
penyusunan laporan keuangan. Penetapan standar adalah proses perumusan atau
formulasi standar akuntansi. Dengan demikian standar akuntansi merupakan hasil
dari penetapan standar. Keberadaan akuntansi pada saat ini tidak lepas dari
kebutuhan masyarakat di bidang sosiobisnis yang mengikuti perkembangan
peradaban. Kaidah-kaidah, konsep-konsep, dan teknik-teknik akuntansi berkembang
dari satu pemikiran menuju ke pemikiran berikutnya untuk mengimbangi
peningkatan kebutuhan informasi keuangan, sebagai konsekuensi logis dari
perkembangan dunia usaha.
Pada pra industrisasi
sebelum Masehi, berdasarkan hasil penelitian sejarah, catatan tertua yang
diketahui adalah lembaran dari tanah liat yang memuat catatan-catatan
pembayaran upah di Babylonia sekitar 3600 tahun sebelum masehi. Selain itu
terdapat bermacam-macam bukti adanya pemeliharaan catatan dan sistem-sistem
control akuntansi yang dijumpai di kerajaan Mesir kuno dan Negara-Kota Yunani.
Hal-hal penting dalam perkembangan akuntansi pada abad pertengahan adalah ilmu
berhitung dan dipergunakannya mata uang secara luas sebagai alat pertukaran.
Dengan dikenalnya angka arab yang lebih sederhana, maka dominasi angka-angka
romawi yang digunakan selama berabad-abad setelah ditemukannya sistem tata buku
berpasangan menjadi tenggelam dan banyak ditinggalkan. Sebaliknya pertumbuhan
akuntansi menjadi kian pesat karenanya.
Pada abad ke 17-18
buku-buku teks mulai mempersonifikasikan semua rekening dan transaksi, sebagai
usaha dari penulis untuk merasionalisasikan kaidah pendebetan dan pengkreditan
rekening atau perkiraan. Perkembangan lainnya adalah dibuatnya perhitungan tugi
laba pada setiap akhir tahun, dan tidak lagi dibuat pada setiap akhir ventura
sebagaimana mestinya.
Pada jaman industrisasi
abad ke 18 s/d 20, suatu tonggak penting mengawali perkembangan akuntansi
modern dimana terjadinya revolusi industri di Eropa Barat pada abad ke 18. Pada
saat itu terjadi peralihan industri yang dikerjakan dengan tangan dan bersifat
individual ke sistem pabrik. Dari sinilah timbul bentuk badan hukum yang
memungkinkan suatu organisasi usaha memperoleh sejumlah besar modal dari
masyarakat melalui penjualan saham. Untuk pertama kalinya statis badan hukum
setingkat PT itu ditetapkan secara sah di Inggris dalam tahun 1845. Para pemegang
saham dari perusahaan perseroan ini hanya dapat mengontrol pekerjaan managemen
perusahaan secara tidak langsung. Adanya perbedaan kepentingan diantara kedua
kelompok yaitu pemegang saham dan manajemen perusahaan terpisah tersebut
menjadikan laporan keuangan yang dihasilkan kemungkinan besar disusun dengan
dasar penilaian dan kepentingan yang berbeda, sehingga laporan keuangan tidak
lagi memenuhi fungsinya sebagai pertanggungjawaban.
Dibalik perkembangan
badan usaha tersebut, suatu kebutuhan baru pun muncul dari kalangan masyarakat
yang berkepentingan terhadap perusahaan. Yaitu pemeriksaan akuntansi independen
untuk memberikan jaminan bahwa laporan keuangan yang disiapkan oleh menejemen
perusahaan dapat dipercaya. Tanggung jawab untuk meyakinkan bahwa laporan
keuangan telah memenuhi fungsinya sebagai pertanggungjawaban, tetap berada
ditangan akuntan publik. Untuk melakukan peran tersebut akuntan dituntut harus
berwawasan luas, adil dan tidak memihak, sehingga pendapatnya dapat dipercaya.
Awal sejarah
perkembangan akuntansi di Indonesia tidak terlepas dari perkembangan akuntansi
di Negara Belanda pada abad pertengahan. Dalam buku Encyclopaedie van
Nederlandsch Indie, D, G, Stible dan St. J Stroomberg mencatat bahwa akuntansi
di Indonesia paling tidak sudah dikenal pada tahun 1642. Hal ini dibuktikan
oleh sebuah instruksi yang dikeluarkan oleh gubernur jendral (kepala pemerintah
Negara jajahan Belanda di Indonesia) mengenai pengurusan pembukuan penerimaan
uang, pinjaman-pinjaman, serta uang yang diperlukan untuk eksploitasi
garnisun-garnisun galangan kapal yang ada di Batavia dan Surabaya.
Pada awal masa pemerintahan
orde baru ditandai dengan keberhasilan pemerintah orde baru yang mampu menekan
inflasi dari 650 persen pada tahun 1966 menjadi 24,75 persen dalam tahun 1969.
Keberhasilan ini membuat perekonomian Indonesia normal kembali, disamping
mengembalikan kepercayaan rakyat terhadap mata uang Rupiah.
1.
Jepang
Di Jepang akuntansi dan
pelaporan keuangannya mencerminkan gabungan pengaruh domestik dan
internasional. Dua badan pemerintah yang terpisah bertanggung jawab atas
regulasi akuntansi dan hukum pajak penghasilan perusahaan di Jepang memiliki
pengaruh lebih lanjut pula. Pada pertengahan awal abad ke-20, pemikiran
akuntansi merupakan refleksi adanya pengaruh Jerman, sisa abad selanjutnya
adalah pemikiran AS. Pada tahun 2001 terjadi perubahan yang besar dengan
pembentukan organisasi-organisasi pengaturan standarisasi akuntansi sektor
swasta. Regulasi dan penegakan aturan akuntansi didasarkan pada tiga
undang-undang pajak penghasilan perusahaan. Ketiga hukum tersebut berhubungan
dan saling berkaitan satu sama lain. Pelaporan keuangan catatan yang menyertai
neraca dan laporan laba rugi menjelaskan kebijakan akuntansi dan memberikan
detail pendukung sebagaimana yang dapat ditemukan di negara lainnya. Semua
perusahaan yang didirikan berdasarkan undang-undang perusahaan diwajibkan untuk
memenuhi ketentuan akuntansi. Japanese
Institute of Certified Public Accountants (JICPA) merupakan organisasi
profesional dari CPAs di Jepang.
2.
Cina
Di Cina pada akhir
tahun 1970-an, pemimpin cina mulai menggerakan ekonomi dari program terpusat gaya
soviet menuju sistem yang berorientasi pada pasar, namun masih dalam kondisi
partai komunis. Pada tahun 1993, kepemimpinan Cina menyetujui reformasi jangka
panjang lagi yang dimaksudkan supaya memberikan fleksibelitas yang lebih pada
institusi yang berorientasi pasar. Karakteristik dasar akuntansi Cina dimulai
sejak pembentukan RRC pada tahun 1949 yang menerapkan sistem ekonomi terpusat,
memperlihatkan prinsip dan pola marxis meniru sistem kesatuan soviet.
The
state council/dewan pemerintah (sebuah lembaga
eksekutif yang berhubungan dengan kabinet) mengeluarkan aturan pelaporan dan
akuntansi keuangan perusahaan (Financial Accounting
and Reporting Rules for Enterprises – FARR). Pada tahun 1992, departemen
keuangan mengeluarkan Accounting
Standards for Business Enterprises (ASBE), sebuah konsep kerangka kerja
yang dirancang untuk menuntut perkembangan standar baru akuntansi yang pada
akhirnya menyeragamkan praktik domestik dan akuntansi Cina dengan praktik
internasional.
Pada tahun 1998 telah
didirikan Komite standar akuntansi Cina CASC sebagai lembaga berwenang didalam
departemen keuangan yang bertanggung jawab untuk mengembangkan standar
akuntansi. Tahun 2006 sebuah susunan baru ASBE dikeluarkan dengan pendekatan
big bang mengenai konvergensi. Komisi pengaturan sekuritas cina CSRC mengatur
dua bursa saham Cina: Shanghai, yang dibuka tahun 1990, dan Shanzen yang dibuka
tahun 1991. Sampai tahun 1995 Cina memiliki dua organisasi akuntansi
profesional. CICPA didirikan tahun 1988 mengatur sektor perusahaan swasta.
CACPA bertanggung jawab atas audit perusahaan-perusahaan pemerintah dan dibawah
otorisasi agen yang terpisah, badan administrasi audit negara. Pada tahun 1995
CICPA dan CACPA bergabung dengan mengusung nama CICPA, mengembangkan standar
pengauditan dan bertanggungjawab atas kode etik profesional.
3.
India
Perkembangan Eropa
mulai bersaing dengan India setelah Portugis tiba pada tahun 1948. Benteng luar
pertama orang Inggris dibentuk diperusahaan India bagian selatan tahun 1619,
dan satuan perdagangan terus-menerus dibuka dibagian lain selama tahun 1850-an.
Demonstrasi masa terhadap aturan kolonial inggris mulai pada tahun 1920-an
dibawah kepemimpinan Mohandas Gandhi dan Jawaharlal Nehru.
Negara India dari tahun
1947 sampai akhir 1970-an, ekonomi India digolongkan dengan bergaya program
sosialis pemerintah terpusat dan industri pengganti barang impor. Menghadapi
krisis ekonomi pemerintah mulai melaksanakan ekonomu terbuka pada tahun 1991.
Perubahan yang dimulai 1991 telah memutus kendali birokrasi dan mendorong
terciptanya pasar yang lebih kompetitif.
Penetapan lembaga
pertama diatur undang-undang tahun 1857, dan hukum pertama berhubungan dengan
pemeliharaan dan pemeriksaan catatan akuntansi yang telah dilaksanakan tahun
1866, bersama dengan kualifikasi resmi auditor pertama berlandaskan hukum
inggris. Akta perusahaan 1956 diatur dan diperbaharui oleh agen pemerintah,
departemen urusan perusahaan. Akta tersebut menyediakan cara kerja yang luas
yang disebut dengan kitab akuntansi dan persyaratan untuk sebuah audit.
The
Institute of Chartered Accountants of India yang didirikan
pada tahun 1949 mengatur izin profesi akuntansi dan bertanggungjawab untuk
mengembangkan standar akuntansi dan proses audit. Tahun 2006 pemerintah
mengumumkan bahwa hal itu cenderung untuk memperkenalkan legislasi perusahaan
yang menyertakan AS dengan International
Financial Reporting Standards.
4.
Malaysia
Malaysia merupakan
negara yang telah mengalami pertumbuhan yang sangat cepat dalam 30 terakhir
ini. Lebih jauh lagi tingkat kemakmuran malaysia telah meningkat secara pesat.
Prospek beberapa tahun ke depan pun amat menjanjikan dengan antisipasi
pertumbuhan dalam GDP, konsumsi pribadi, dna investasi pribadi. Seperti
Indonesia, sistem resmi Malaysia berasal dari Inggris. Seperti yang sudah
diperkirakan, sistem akuntansi ini juga membidik untuk bertemu dengan informasi
yang diperlukan oleh investor. The Malaysian
Institute of Accounting (MIA) telah didirikan dibawah pengawasan regular
perkumpulan profesi akuntan di Malaysia. Tapi Malaysia merestrukturisasi sistem
akuntansinya pada tahun 1997 dengan Financial
Reporting Act, yang dibuat oleh Financial
Reporting Foundation (FRF)/Badan Pelaporan Keuangan dan Malaysian Accounting Standart Board
(MASB). FRF mengawasi pekerjaan MASB tetapi tidak terlibat dalam proses
standarnya. MASB adalah badan independen yang diciptakan untuk mengembangkan
dan mengajukan standar akuntansi di Malaysia.
5.
Thailand
Thailand merupakan
salah satu negara di Asia yang berhasil menghindari penjajahan. Tetapi sistem
akuntansi di negara ini menghargai transparansi dan kebutuhan informasi
investor, mirip dengan negara Anglo-Amerika. Setelah krisis keuangan tahun
1997, Thailand menerapkan reformasi untuk meningkatkan kerjasama pemerintah dan
meningkatkan investasi untuk kompetisi. Perekonomian Thailand pulih dengan
cepat dan mengalami pertumbuhan yang bagus. Tingkat kemiskinan juga menurun
sebagai akibat dari penguatan ekonomi. Standar akuntansi dikeluarkan oleh
ICAAT, yang didirikan pada tahun 1948. Tetapi standar akuntansi Thailand harus
disetujui oleh menteri keuangan dan ditempatkan secara hukum sebelum perusahaan
menggunakan mereka. Sekarang ICAAT telah mengadopsi 21 dari seluruh standar
IAS. Komisi bursa saham Thailand mensyaratkan bahwa semua perusahaan yang
mendaftarkan diri pada SET (bursa saham Thailand) harus diaudit oleh auditor
eksternal dan independen.
Akuntansi Internasional
berguna bagi perusahaan baru yang ingin menginvestasikan uangnya kedalam
perusahaan asing. Perkembangan hubungan ekonomi dan perdagangan internasional
yang diwarnai dengan pesatnya investasi antar negara, pertumbuhan-pertumbuhan
perusahaan internasional dan pertumbuhan profesi akuntansi serta pengaruhnya
terhadap dunia usaha, pendidikan, dan masyarakat luas.
Sumber :
https://maiyasari.wordpress.com/2012/04/06/perkembangan-akuntasi/
Nama : Wiwi Kusmiarti
NPM : 27211460
Kelas : 4EB09